REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan menyasar kesejumlah sektor usaha. Hingga Juni 2025 terdapat 10 sektor ekonomi dengan penyaluran kredit UMKM terbesar.
“Terbesar pertama untuk porsinya ada pada perdagangan besar dan eceran dengan penyaluran 45,65 persen dari total kredit UMKM yang telah tersalurkan,” ujar Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar. Moch. Muchlasin, dalam keterangannya, kemarin.
Sementara dari sisi pertumbuhan penyaluran kreditnya diklaim mengalami perlambatan (terkontraksi) di -0,75 persen. Kedua, sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan porsi 23,80 persen, sementara dari sisi pertumbuhan tumbuh 11,26 persen.
Ketiga, sektor jasa kemasyarakatan sebesar 5,82 persen yang pertumbuhannya juga terkontraksi -3,75 persen. Keempat ada pada industri pengolahan dengan porsi penyaluran kredit ke pelaku UMKM sebesar 5,61 persen dengan pertumbuhan -8,47 persen.
“Keenam dan ketujuh itu masing-masing industri kontraksi 4,22 persen dengan pertumbuhan -5,61 persen, dan industri penyediaan akomodasi dan makan minum yang porsi penyaluran 3,24 persen, serta tumbuhnya terkontraksi -2,78 persen,” terang Muchlasin.
Adapun sektor lainnya atau yang kedelapan yakni real estate atau perumahan skala kecil dengan porsi penyaluran kreditnya 3,08 persen. Pada industri ini penyaluran kerditnya berhasil tumbuh 8,24 persen. Kesembilan yakni pada sektor perikanan dengan porsi 2,93 persen dan berhasil tumbuh meskipun melambat diangka 1,56 persen.
Lanjutnya, kesepuluh yakni pada industri pertambangan dan penggaliang. Di sektor ini meskipun porsi penyalurannya kecil atau sekitar 0,98 persen, tetapi pertumbuhannya cukup besar yaitu 25,61 persen.
“Kalau dilihat itu di enam bulan ini (hingga Juni 2025) kenaikannya ada di pertambangan dan penggalian yang naik 25,61 persen. Ini merupakan pertambangan dan penggalian rakyat, kedua adalah pertanian, perkebunan dan kehutanan naik 11 persen, dan juga real estate perumahan skala kecil,” terang Muchlasin.
Secara total penyaluran kredit UMKM di Sulawesi Selatan mencapai Rp61,62 triliun dengan share 37,53 persen dari penyaluran kredit pada bank umum (BU) sebesar Rp164,18 triliun. Pada penyaluran kredit UMKM di Sulawesi Selatan tercatat mengalami pertumbuhan sekitar 1,37 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
“Ada pertumbuhan meskipun melambat sebesar 1,37 persen, dimana Juni 2024 sebesar Rp60,72 triliun,” sebutnya.
Sementara, berdasarkan jenis UMKM-nya didominasi ke pelaku UMKM mikro dengan share 55,30 persen atau sekitar Rp34 triliun yang menjangkau 853.374 debitur dari 917.957 debitur pelaku UMKM. Hal ini menandakan bahwa pelaku usaha mikro di Sulawesi Selatan mendapatkan pembiayaan yang lebih besar daripada usaha kecil maupun menengah.
Penyaluran kredit lainnya disusul ke sektor UMKM kecil sebesar Rp18,5 triliun dengan share 30,06 persen dan menjangkau 60.428 debitur. Selanjutnya, untuk sektor UMKM menengah ke 4.335 pelaku usaha (debitur) dengan total penyaluran sekitar Rp9 triliun atau share 14,63 persen.
Adapun jika dilihat secara pertumbuhan kredit UMKM sektor mikro tumbuh melambat sekitar 0,23 persen. Kemudian, penyaluran kredit yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni di sektor usaha kecil sebesar 6,07 persen, sementara penyaluran kredit ke sektor usaha menengah mengalami penurunan atau terkontraksi -3,30 persen.