0%
logo header
Sabtu, 10 Agustus 2024 07:26

13 Puskesmas di Gowa Terapkan ILP, Layanan Kesehatan Lebih Komprehensif

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa drg Abd Haris Usman, di sela-sela Kic Off Integritas Layanan Primer (ILP), di Baruga Tinggi Mae, Rujab Gowa, kemarin. (Dok. Humas Gowa)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa drg Abd Haris Usman, di sela-sela Kic Off Integritas Layanan Primer (ILP), di Baruga Tinggi Mae, Rujab Gowa, kemarin. (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melalui Dinas Kesehatan menggagas program Integritas Layanan Primer (lLP).

Program ini akan memberikan layanan kesehatan komprehensif mulai dari tingkat puskesmas, posyandu, hingga puskemas pembantu (Pustu). Gagasan ini dimulai melalui Kick Off Integrasi Layanan Primer (ILP) antara Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan dan USAID Momentum.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa drg Abd Haris Usman mengatakan, saat ini tercatat 13 puskesmas yang melakukan ILP antara lain, Puskesmas Bontomarannu, Bajeng, Bontonompo1, Samata, Pallangga, Somba Opu, Pattallassang, Manuju, Parigi, Sapaya, Bontonompo 2, Bontolempangan 1, dan Kanjilo.

Baca Juga : Ribuan Milenial dan Gen-Z di Gowa Serukan Pilih Hati Damai di Pilkada 2024

“Ini diharapkan mampu menjadi percontohan bagi puskesmas lainnya sehingga tahun depan secara keseluruhan 26 puskesmas di Gowa mampu menerapkan ILP ini,” harapnya, di sela-sela kegiatan, di Baruga Tinggimae, Rumah Jabatan Bupati Gowa, kemarin.

Kick Off ILP ini merupakan sebuah upaya untuk menata dan mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan, berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat.

“Tujuan utama dari ILP ini adalah meningkatkan cakupan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer. Sekaligus sebagai wujud implementasi dan langkah strategis dalam memperkuat pelayanan kesehatan primer,” ungkapnya.

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

Salah satu contoh dari ILP ini kata drg Haris yakni, puskesmas yang dulunya menggunakan poli sekarang berubah menjadi klaster yang dibagi dalam lima klaster. Sehingga layanan ini akan lebih tertata dan terpantau.

“Kepala puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas puskesmas ke dalam klaster-klaster dan menetapkan struktur organisasi,” terangnya.

Ia menyebutkan, klaster tersebut antara lain, Klaster 1 adalah manajemen, Klaster 2 Layanan Ibu dan Anak, Klaster 3 Layanan Usia Dewasa dan Lansia, Klaster 4 Layanan Penanggulangan
Penyakit Menular, dan klaster 5 Layanan Lintas Klaster.

Baca Juga : Hari Pelanggan Nasional 2024, Banjir Promo dan Kejutan Khusus NMAX Turbo Jadi Tema Utama

“Nah ini natinya akan termonitor dengan baik dan kelihatan sehingga lebih mudah jika dilakukan pelayanan,” sebutnya.

Tak hanya tingkat puskesmas, ILP ini juga berlaku pada posyandu dan pustu yang nantinya akan melayani seluruh siklus kehidupan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia sehingga masyarakat akan mendapatkan paket pelayanan secara komprehensif sesuai siklus hidup tersebut.

Ia mengungkapkan, konsep integrasi kesehatan primer ini adalah transformasi, dimana tidak ada lagi berbasis pada program atau penyakit. Namun ada perubahan paradigma dalam pelayanan di puskesmas yaitu dengan pendekatan pelayanan siklus hidup yang diintervensi melalui melalui klaster.

Baca Juga : Tiga Mantan Sekdis Pendidikan Gowa Yakin HT-DM Bisa Majukan Pendidikan

“Sehingga pelayanan di puskesmas akan lebih terintegrasi dan komprehensif,” jelasnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646