REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Sebanyak 134 mahasiswa program Mahasantri pada angkatan kedua kini memasuki masa ta’aruf atau orientasi.
Pada pembukaan kegiatan tersebut dihadiri langsung Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang, di Lembaga Pendidikan Mahasantri (LPM) Kabupaten Gowa, Kecamatan Bajeng.
Husniah Talenrang mengatakan, pendidikan merupakan fondasi utama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya berbasis keagamaan.
“Pendidikan sangat penting sebagai dasar peningkatan kualitas SDM. Program ini sangat sinkron dengan semangat Gowa Caradde. Dimana kami mendorong agar anak-anak kita setiap hari meluangkan waktu 15 hingga 30 menit sebelum belajar untuk mengaji,” katanya, dalam kegiatan, Kamis, (09/10/2025).
Ia menyebut, kehadiran LPM nantinya akan mencetak generasi beriman, cerdas, dan berakhlak. Sehingga dirinya mendorong seluruh camat, kepala desa dan lurah di Gowa untuk mengirimkan anak-anak terbaiknya agar bisa menjadi bagian dari program tersebut.
“Kedepan pasti kita akan kewalahan karena pendaftar yang semakin banyak dan tertarik. Terlebih nantinya anak-anak kita yang lulus akan menjadi putra dan putri kebanggaan daerah ,” tambah Husniah Talenrang.
Olehnya dirinya berpesan kepada para penerima program Mahasantri angkatan kedua ini agar menjadi anak yang disiplin, jujur, kompak, dan selalu rendah hati dalam menuntut ilmu.
“Mahasantri bukan hanya dituntut untuk menghafal Alquran, tetapi juga menyeimbangkan kemampuan akademik dan spiritual. Jaga kekompakan dan hubungan emosional di antara kalian,” pesannya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Taufiq Mursad mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan pelaksanaan masa orientasi bagi angkatan kedua.
Angkatan pertama tercatat berhasil menuntaskan hafalan 30 juz dengan persentase 71,68 persen dan meraih IPK rata-rata 3,7–3,9, melampaui target yang ditetapkan.
“Angkatan kedua ini diikuti 134 mahasantri yang lulus seleksi ketat, terdiri atas 68 pria dan 66 wanita. Program ini kini dikembangkan hingga tingkat dusun, memperluas capaian dari sebelumnya satu hafidz per desa/kelurahan,” sebutnya.
Selain itu, LPM Gowa juga telah melanjutkan kerja sama strategis dengan UIN Alauddin Makassar dalam penguatan kurikulum akademik dan keagamaan.
Salah satu Mahasantri Asal Desa Maradekayya Kecamatan Bajeng, Alfiah Khaerah Rahman mengaku mengikuti ini karena keinginan sendiri, terlebih dalam pelaksanaannya sejak masuk hingga selesai ditanggung oleh pemerintah.
“Keinginan sendiri dan sebelumnya sudah ada yang masuk. Insya Allah optimis bisa selesai tepat waktu karena program ini sangat baik dan membantu kami yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, apalagi orang tua kami hanya petani,” jelasnya.