Republiknews.co.id

23.185 Lembar Uang Palsu Dimusnahkan, BI Sulsel: Temuan Periode 2017-2024

BI Sulsel bersama Polda Sulsel berhasil memuaskan 23.185 lembar uang palsu, di Kantor BI Sulsel, Makassar, kemarin. (Dok. Humas BI Sulsel)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Bank Indonesia (BI) Sulsel dan Polda Sulawesi Selatan memusnahkan sebanyak 23.185 lembar uang palsu.

Puluhan ribu uang palsu itu merupakan temuan masyarakat dan perbankan di wilayah Sulawesi Selatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, mengatakan bahwa uang palsu tersebut merupakan hasil temuan masyarakat dan perbankan di wilayah Sulawesi Selatan periode 2017 sampai awal November 2024.

“Pemusnahan ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi wujud nyata sinergi dan kebersamaan Botasupal Sulsel dalam menjaga keaslian dan kedaulatan Rupiah,” katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.

Pemusnahan dilakukan berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Makassar atas permintaan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel dan dilakukan di Bank Indonesia sebagai otoritas fungsi pengedaran uang sesuai UU No.7 tahun 2011 tentang pembayaran tunai.

Rizki mengungkapkan, sesuai Undang-Undang tersebut, Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran, termasuk menentukan keaslian Rupiah.

Ia juga mengungkapkan, setiap unsur memainkan peran penting, mulai dari penegakan hukum oleh Kepolisian, penuntutan oleh Kejaksaan, deteksi awal oleh perbankan, hingga edukasi masyarakat oleh Bank Indonesia. 

“Sinergi lintas lembaga inilah yang memastikan uang Rupiah palsu tidak kembali beredar dan masyarakat terlindungi,” jelas Rizki.

Bank Indonesia Sulawesi Selatan menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) dan perbankan atas kolaborasi yang solid dalam menjaga ketahanan dan kredibilitas Rupiah. 

“Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan BOTASUPAL, perbankan, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Rizki.

Menurutnya dengan kolaborasi yang erat dan semangat kebersamaan, Rupiah akan tetap terjaga, dipercaya, dan dihormati sebagai simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Exit mobile version