REPUBLIKNEWS.CO.ID, MOROWALI — PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi meresmikan infrastruktur ketenagalistrikan di momen perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Sebanyak tiga proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang dioperasikan ini menjadi kado manis dari PLN untuk masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng). Antara lain, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kolonedale – Tentena, SUTT 150 kV Kolonedale – Bungku, Gardu Induk (GI) 150 kV Kolonedale 30 MVA, dan GI 150 kV Bungku 30 MVA.
Infrastruktur ketenagalistrikan yang diresmikan tersebut merupakan pertama berskala besar di Kabupaten Morowali sejak Indonesia merdeka. Hal ini sebagai upaya dalam memperkuat sistem kelistrikan di Sulawesi.
General Manager (GM) PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi menegaskan bahwa peresmian ini adalah wujud nyata komitmen PLN untuk menghadirkan listrik yang lebih kuat, tangguh dan berkelanjutan.
“Momentum ini adalah bukti nyata bahwa kemerdekaan tidak hanya sebuah simbol, melainkan akan menambah jumlah masyarakat yang dapat menerima manfaat dari energi listrik,” ujarnya, dalam peresmian, kemarin.
Lanjutnya, belum lagi potensi peningkatan sektor bisnis dan industri yang tentunya akan terus bertumbuh seiring bertambahnya pasokan listrik yang dapat dikirim ke Morowali dan Morowali Utara.
Ia menyebutkan, hingga saat ini jumlah total pelanggan PLN yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu sebesar 1.030.695 pelanggan atau setara 18 persen dari total jumlah pelanggan PLN di Sulawesi.
“Pelanggan ini terdiri dari pelanggan rumah tangga, bisnis (industri), pemerintah dan sosial. Dengan total serapan daya listrik rata-rata per bulan sebesar 210,56 MW,” ungkapnya.
Menurutnya, peresmian tersebut sekaligus menjadi kado manis HUT Ke-80 RI dan melambangkan bahwa semangat kemerdekaan terus diwujudkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur vital yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Sementara, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid menyampaikan apresiasi terhadap pembangunan tersebut.
Ia menilai bahwa pembangunan tersebut bukan sekadar proyek kelistrikan, tetapi tonggak sejarah baru bagi masyarakat Morowali dan Sulawesi Tengah.
“Hari ini bukan hanya peresmian proyek, tetapi peristiwa bersejarah. Sejak kemerdekaan, baru kali ini Morowali memiliki infrastruktur listrik skala besar. Ini adalah simbol kemerdekaan yang sesungguhnya, listrik yang menerangi masa depan,” tegas Anwar.
