Akhir Pekan, Aliyah Mustika Temui Ratusan Warga Toddopuli

Akhir Pekan, Aliyah Mustika Temui Ratusan Warga Toddopuli

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Anggota DPR RI, Aliyah Mustika Ilham melewati akhir pekannya dengan menemui ratusan warga, di kompleks Toddopuli, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar, pada Minggu (28/10/2018).

Kegiatan ini merupakan rangkaian Sosialisasi Program Pengendalian Penduduk yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Komisi IX DPR RI.

Dalam kesempatan tersebut, Aliyah Mustika menyampaikan kepada peserta yang mengikuti sosialisasi untuk mengikuti dengan baik materi materi yang akan dibawakan oleh BKKBN mengingat banyaknya manfaat dalam program Keluarga Berencana.

“Saya harap kita semua bisa mengikuti dengan baik sosialisasi ini, karena banyak manfaat yang akan kita dapatkan dari BKKBN tentang manfaat program KB,” ujar Isteri Ilham Arief Sirajuddin (IAS) ini.

Di akhir sambutannya, Politisi Demokrat ini juga mengimbau kepada peserta yang mayoritas Ibu Rumah Tangga untuk tidak terburu-buru menikahkan anaknya.

“Janganki kasi menikah cepat anakta, persiapkan dulu masa depan mereka dengan baik. Sekolahkan mereka hingga ke bangku perguruan tinggi dan bimbing mereka hingga mereka bisa mandiri dan bekerja, bekali mereka dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama, baru kita berpikir untuk menikahkan mereka,” tambahnya.

Sementara itu Sekretsris BKKBN Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, Mustang. SE, yang juga hadir dalam sosialisasi mengatakan Program KB tidak melarang masyarakat untuk melahirkan anak lebih dari dua kali, melainkan mengatur jarak anak dan mempersiapkan agar anak menjadi generasi yang berkualitas.

“Masalah ini adalah masalah yang kompleks, banyak masyarakat yang beranggapan kalau Program KB ini melarang kira melahirkan lebih dari dua kali, padahal tidak seperti itu. Tapi melalui program KB ini pemerintah memberikan edukasi dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk merencanakan keluarga yang berkualitas dan bermanfaat bagi orang banyak,” ujar Mastang.

Selain itu, Mastang juga menyarankan kepada masyarakat untuk menghindari yang disebut 4 Terlalu (4T).

“Yang pertama Terlalu muda melahirkan, usia dibawah 21 tahun itu sangat beresiko tinggi jika orang melahirkan, begitu juga dengan anak tang dilahirkan. Yang ke dua terlalu tua, usia diatas 35 tahun bagi ibu melahirkan itu juga sangat berbahaya, sangat beresiko terhadap kesehatan bahkan hingga kematian pada ibu. Yang ke tiga terlalu sering melahirkan dan yang ke empat terlalu banyak anak, nah ini kasian bagi anak-anak yang dilahirkan, mereka semua membutuhkan perhatian lebih dari orang tua untuk membimbing mereka menjadi anak yang baik dan berkualitas, dan kita sebagai orang tua pasti kesulitan membagi waktu untuk mereka, apalagi kalau misalnya kondisi ekonomi yang tidak seberapa, bagaimana kita bisa menyekolahkan mereka semua sementara kita biaya pendidikan saat ini sangat mahal,” ungkapnya.

Turut hadir pemateri dari Koalisi Kependudukan Provinsi Sulawesi Selatan, Jamaluddin Sawaji.

(Saddam Buton)