Republiknews.co.id

APD Tidak Memadai, Jadi Alasan RSUD Buteng Tangani Bayi Meninggal Hanya Dari Jarak Jauh

Konferensi Pers oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Buton Tengah, Kamis (09/04/2020).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH — Beberapa hari belakangan ini, warga Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara, dihebohkan dengan tewasnya seorang bayi berusia 3 bulan, yang merupakan warga Desa Matara, Kecamatan Mawasangak, masuk katagori Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Virus Corona, di RSUD Kabupaten Buton Tengah.

Dari data yang diperoleh republiknews.co.id, pasien tersebut diduga meninggal dunia setelah tidak mendapatkan pelayanan maksimal dari pihak RSUD Buteng.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama RSUD Buteng yang juga juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dr. Karyadi, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penanganan sesuai dengan standar kepada pasien bayi tersebut.

“Tindakan-tidakan dari tim medis RSUD Buteng sudah benar dan sesuai dengan aturan. Penanganan sejak awal masuk pasien sudah dilakukan sebagai mana mestinya,” kata dr. Karyadi, saat melakukan konrefensi pers, Rabu (09/04/2020) sore.

Namun, lanjutnya, setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, tim medis menemukan adanya gejala-gejala dan indikasi bahwa pasien terpapar virus Corona atau Covid-19.

“Dari hasil pemeriksaan lanjutan, mulai dari sesak nafas dan lain sebagainya, tim medis menemukan adanya gejala covid-19, dan atas dasar itu lah pasien ditetapkan sebagai PDP Covid-19,” ujarnya.

Lantaran kondisi Alat Pelindu Diri (APD) medis tidak memadai, sehingga tim medis di RSUD Buteng hanya melakukan pemantauan terhadap pasien dari jarak jauh.

“Kami dari pihak RSUD sudah memesan APD yang ada di Dinas Kesehatan Buteng, setelah APD datang, itu sangat tipis dan tidak memenuhi standar untuk menangani pasien, sehingga petugas medis hanya melakukan pemantauan terhadap pasien dari jarak jauh saja,” ucap dr. Karyadi.

“Kami tidak bisa menangani pasien tanpa adanya APD yang memadai, karena jika benar bayi itu terpapar virus corona maka risiko untuk tenaga medis ikut tertular virus Corona sangat memungkinkan,” tambahnya.

Setelah dinyatakan meninggal dunia pada 7 april pagi, jenazah pasien langsung ditangani oleh tim medis RSUD Buteng untuk selanjutnya diantar pulang ke kediaman orang tuanya di Desa Matara.

“Kami lakukan penanganan terhadap jenazah pasien sesuai protokoler pasien PDP Corona dan kami antar pulang ke kediaman orang tuanya di desa Matara,” tururnya. (Saddam)

Exit mobile version