Apolo Safanpo Audiensi dengan Masyarakat Asiki dan 6 Perusahaan di Papua Selatan Bahas Investasi

Apolo Safanpo Audiensi dengan Masyarakat Asiki dan 6 Perusahaan di Papua Selatan Bahas Investasi

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Selatan (PPS), Apolo Safanpo melakukan audiensi bersama dengan masyarakat dan enam (6) perusahaan di wilayah Papua Selatan Rapat Koordinasi bertempat di GOR Asiki, Distrik Jair, Boven Digoel, Rabu (19/06/2024).

Keenam perusahaan itu adalah PT. Korindo Group TSE, PT. Boven Digoel Budidaya Sentosa, PT. Mega Karya Jaya, PT. Bio Inti Agrindo (BIA), PT. Internusa Jaya Sejahtera dan PT. Agriprima Cipta Persada (ACP).

Pertemuan Pj. Gubernur Apolo Safanpo bersama dengan masyarakat dan keenam perusahaan itu membahas tentang investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri PMD) beserta program Coorporate Social Responsibility (CSR)  atau tanggung jawab sosial perusahaan beserta permasalahannya.

Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur Apolo Safanpo menerangkan, investasi merupakan penanaman modal atau dana oleh pihak investor di suatu tempat untuk mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan selanjutnya digunakan untuk membangun daerah supaya tumbuh dan berkembang bersama-sama.

“Tentu dalam pelaksanaan investasi pasti ada banyak masalah, kendala dan rintangan yang kita hadapi. Tetapi semua itu merupakan dinamika yang harus kita lewati dan kita sama-sama mencari solusi terbaik, supaya tujuan investasi bisa kita capai demi tujuan pembangunan nasional yakni menyejahterakan masyarakat,” kata Apolo Safanpo.

“Oleh karena itu salah satu upaya menginventarisasi kendala-kendala dan masalah yang kita hadapi sekaligus mencari solusi bersama dari masalah yang kita hadapi. Kita sama-sama meluangkan waktu untuk berdiskusi tentang masalah investasi dan pengelolaan CSR yang kita hadapi di tempat ini,” sambungnya.

Apolo Safanpo menyebutkan, pemerintah dan masyarakat akan memberi masukan, sumbangan pemikiran, ide-ide dan gagasan untuk perbaikan, supaya dapat menghadapi masalah secara bersama-sama.

“Jadi suatu negara dan wilayah itu sulit untuk tumbuh dan berkembang tanpa investasi. Dengan adanya investasi kita dapat bersama-sama baik pemerintah, swasta, dunia usaha, industri dan masyarakat bisa sama-sama mengelola sumber daya yang kita miliki,” sebutnya.

“Oleh karena itu kepada pihak perusahaan kami minta supaya pengelolaan CSR yang merupakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat, lingkungan dan supaya apa yang kita lakukan kita pertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan dan masyarakat serta negeri tempat kita beraktivitas,” ujarnya.

Ia berharap masyarakat bersama-sama menjaga investasi dan sumber daya yang dimiliki di wilayah Papua Selatan. Masyarakat bersama pemerintah dan investor juga saling menjaga kondusifitas, kamtibmas dan keamanan bersama.

“Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, dapat kita selesaikan dengan cara-cara dialogis dan bermartabat. Supaya semua kendala-kendala dapat kita atasi bersama-sama,” harapnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP)  Papua Selatan, Petrus Assem mengatakan, target investasi secara nasional yang harus tumbuh adalah sebesar 1650 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,33 sampai 6,1 persen di 2024.

“Provinsi Papua Selatan diberi target nilai investasi yang harus dicapai adalah Rp 1,87 triliun. Untuk itu kita melihat investasi yang tersebar di Papua Selatan sekarang berjumlah 278 PMA dan PMA. Namun dari investasi itu, PMA jumlahnya 17 perusahaan dan PMD berjumlah 167 perusahaan,” ungkap Petrus Assem dalam laporannya.

“Investasi PMA dan PMD di Papua Selan tersebar di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel aksesibilitas antara kedua kabupaten ini bisa terjangkau dengan cepat dan mudah. Namun potensi yang ada di dua kabupaten lain, Kabupaten Mappi dan Asmat menjadi potensi investasi yang dilirik investor,” sambungnya.

Dinas PMPTSP Provinsi Papua Selatan, lanjut Petrus Assem, akan mengarahkan investor untuk berinvestasi di dua kabupaten itu (Mappi dan Asmat) agar terjadi keseimbangan penyerapan tenaga kerja dan laju pertumbuhan ekonomi yang berdampak peningkatan kesejahteraan masyarakat  di Papua Selatan.

“Realisasi investasi di triwulan dua dari paparan Kementerian Investasi bahwa dari 6 provinsi di tanah Papua, Papua Selatan menduduki peringkat kedua setelah Papua Tengah yang  memiliki keunggulan di sektor pertambangan. Sedangkan Provinsi Papua Selatan memiliki keunggulan di sektor pertanian dalam arti luas,” jelas Petrus Assem.

“Perusahaan yang berinvestasi sekarang cukup banyak. Sedikit yang aktif dan banyak yang belum aktif karena banyak kendala dan permasalahan. Perusahaan yang sudah beroperasi baik di Merauke, Boven Digoel dan Mappi banyak hal yang sudah dilakukan perusahaan kepada masyarakat baik berupa plasma maupun program CSR,” sebutnya.

“Perusahaan melaksanakan CSR ada 5 sektor yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dan sosial budaya. Program yang dilaksanakan perusahaan sama halnya dengan  yang dilaksanakan pemerintah. Kami berharap, investor dan masyarakat duduk bersama sehingga ada kolaborasi,” imbuhnya.

Dia menambahkan, apa yang dilakukan perusahaan selama ini cukup baik dan berhasil. Namun di balik keberhasilan masih ada cela dan kelemahan yang dapat memicu persoalan dan konflik di lapangan.

“Kedepan kita akan terus membuka forum diskusi dan rapat terbatas, mencari solusi bersama. Suatu daerah menjadi maju karena adanya investasi. Negara akan bersaing  dengan negara, provinsi dengan provinsi, kabupaten dengan kabupaten dalam rangka memajukan daerah dengan cara menarik investor. Pemerintah daerah memiliki anggaran terbatas untuk pembangunan, karena itu kita butuh dukungan investor,” tutupnya.

Usai berdialog dengan masyarakat dan enam perusahaan, Pj. Gubernur Apolo Safanpo didampingi Danrem 174/ATW Brigjen TNI Wempi Ramandey, Ketua MRP Papua Selatan Damianus Katayu dan unsu Forkopimda mengunjungi Yayasan Nurush Shobah Papua, Klinik TSE PT. Korindo Group Asiki, Pelabuhan Tradisional Prabu Asiki, dan Pasar Prabu.

Di Pasar Prabu Asiki, Pj. Gubernur Apolo Safanpo memberikan bantuan uang funai senilai Rp 25 juta kepada pedagang Mama-Mama Papua yang berjualan sayuran dan pinang sirih (*)

Penulis : Hendrik Resi