REPUBLIKNEWS.CO.ID, SAMARINDA — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah memperkenalkan program edukasi keuangan untuk atlet guna membantu mereka mengelola bonus dan penghargaan yang diterima setelah meraih prestasi.
Program ini dirancang untuk mencegah penyalahgunaan hadiah uang yang sering kali tidak dikelola secara bijak oleh para atlet.
Melalui kegiatan ini, Dispora Kaltim ingin memberikan pemahaman kepada atlet tentang bagaimana memanfaatkan bonus dengan cara yang lebih produktif.
Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Sugiarta, mengungkapkan bahwa banyak atlet yang menerima bonus besar namun kemudian menggunakannya untuk membeli barang-barang yang nilainya terus menurun, seperti mobil.
Menurut Bagus, salah satu contoh konkret adalah atlet yang mendapat bonus hingga 200 juta rupiah setelah meraih medali emas, namun menghabiskannya untuk membeli kendaraan.
“Kami ingin memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pengelolaan keuangan, seperti memulai usaha atau investasi jangka panjang, yang lebih menguntungkan di masa depan,” ujar Bagus, Kamis (21/11/2024).
Program gathering yang digelar oleh Dispora Kaltim ini bertujuan agar atlet memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mengelola uang mereka.
Dengan edukasi tersebut, diharapkan para atlet bisa merencanakan keuangan dengan bijak, baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun untuk persiapan setelah pensiun dari dunia olahraga.
Bagus juga menyatakan bahwa salah satu fokus utama program ini adalah membekali atlet dengan pengetahuan finansial yang dapat digunakan di luar dunia olahraga.
“Dengan persiapan yang matang, atlet bisa menghindari ketergantungan pada karier olahraga mereka dan lebih siap menghadapi kehidupan setelahnya,” tuturnya.
Dispora Kaltim berharap dengan adanya program ini, atlet-atlet daerah akan memiliki pondasi keuangan yang kuat, yang tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga untuk masa depan keluarga dan kehidupan setelah karier olahraga mereka berakhir.
