REPUBLIKNEWS.CO.ID, WAKATOBI — Tahun 2023 ini, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, keciprat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1,2 miliar lebih untuk pembangunan laboratorium kultur jaringan rumput laut.
Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Nono Hartanto pun sudah turun ke Wakatobi guna memastikan lahan yang dihibahkan oleh Bupati Haliana untuk pembangunan proyek pusat tersebut.
“Jadi ketika bangunannya selesai dan peralatannya juga masuk, kemudian sumberdaya manusia (SDM) di pertengahan bulan Agustus sudah mulai dilatih. Sehingga begitu bangunan selesai, peralatan masuk SDM sudah siap sehingga tinggal running saja,” kata Nono Hartanto belum lama ini.
Untuk tahap pertama pembanguan laboratorium kultur jaringan rumput laut ini menggunakan APBN sebesar Rp 1,2 miliar dan Rp 1,6 milliar untuk peralatannya.
“Alhamdulilah sudah disiapkan lahannya oleh pak Bupati. Kita di sini akan membangun laboratorium kultur jaringan. Jadi nanti ini diserahkan ke kelompok, kemudian kelompok yang akan mengoperasionalkan di sini. Dari pemerintah, ini ada beberapa intervensi yang sudah masuk, diantaranya itu kebun bibit rumput laut dan sudah kita distribusikan sebanyak 36 paket,” jelasnya.
Dia juga meminta dukungan semua pihak, karena itu akan menjadi aset daerah yang bisa bermanfaat untuk petani pembudidaya rumput laut.
“Agar ke depan ketersediaan bibit rumput laut yang ada di Wakatobi berkesinambungan. Sehingga kalau sudah berkesinambungan, kualitasnya juga akan bagus dengan harapan bahwa masyarakat juga bisa berbudidaya dengan baik,” lanjutnya.
Bupati Wakatobi Haliana mengungkapkan, Pemerintah daerah (Pemda) sudah punya komitmen untuk menyambut ini. Sejak awal juga mereka telah berkoordinasi sampai kemudian menjadi komitmen bahwa lahan dihibahkan secara langsung kepada koperasi. Kendati itu menjadi salah satu persyaratan untuk pembangunan laboratorium kultur jaringan.
“Kita juga berkoordinasi dengan kelompok-kelompok masyarakat melalui kepala desa, camat agar bisa menyukseskan Kebun Bibit rumput laut (KBRL). Karena itu dikelola kelompok masyarakat dan itu terdistribusi kepada semua pulau yang berpotensi, diantaranya Wangiwangi, Kaledupa dan Tomia,” terangnya.
Sekjen Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) ini menjelaskan, sebelumnya Pemkab Wakatobi sudah membangun komunikasi bersama KKP terutama untuk memastikan bahwa program tersebut bisa jalan. (*)
