Banyak yang Mengundurkan Diri, Pokja Akreditasi RSUD Bulukumba Akan Disusun Ulang

Banyak yang Mengundurkan Diri, Pokja Akreditasi RSUD Bulukumba Akan Disusun Ulang

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BULUKUMBA — Jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, menggelar pertemuan terkait akreditasi rumah sakit.

Kegiatan tersebut digelar di aula pertemuan lantai 3 gedung IGD RSUD Bulukumba, Rabu (06/04/2022).

Dalam kesempatan tersebut, dr. Ardina Nur yang didaulat sebagai Ketua Akreditasi RSUD Bulukumba menyampaikan bahwa dirinya akan melakukan evaluasi dan pembenahan kepada setiap anggota pokja, dikarenakan sudah banyak pegawai RSUD yang tergabung dalam pokja akreditasi mengundurkan diri dan pindah tempat kerja.

“Langkah awal yang harus dilakukan adalah penyusunan ulang kembali anggota pokja akreditasi,” ujarnya.

Sementara itu, dr. Andi Ardina Nur yang didaulat sebagai Ketua Akreditasi RSUD Bulukumba mengajak rekan-rekannya untuk mempersiapkan dengan baik proses pelaksanaan survei demi RSUD yang tercinta.

“Olehnya itu saya butuh bantuanta semua, petunjuk dan sumbang sarannya, karena saya tahu bahwa saya tidak mungkin dapat bekerja sendiri,” ungkap Ardina.

Disampaikannya pula bahwa dalam Survei Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1.1 nanti terdapat 16 pokja yang akan dilakukan survei dengan elemen penilaiannya tersendiri.

“Pokja dibagi atas 2 area yakni pertama adalah area manajemen dan kedua adalah area asuhan. Dimana area manajemen sebanyak 5 pokja dan area asuhan sebanyak 11 pokja,” terang Ardina.

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Bulukumba dr. Rizal Ridwan Dappi menyampaikan kepada peserta pertemuan bahwa bagaimanapun RSUD Bulukumba harus dilakukan kembali Survei Akreditasi, sehingga saat ini harus mulai melakukan persiapan untuk survei.

“Waktunya sudah semakin dekat, kemungkinan besar survei akan dilakukan pada bulan Desember ataupun Januari tahun depan,” kata Rizal.

Olehnya itu lanjut dia, diperlukan keseriusan oleh seluruh pegawai terkhusus bagi anggota kelompok kerja (Pokja), sebab survei yang akan datang lebih berat dibanding survei akreditasi sebelumnya.

“Seperti sebelumnya, yang akan melakukan survei adalah Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Pusat,” tambahnya. (*)