Republiknews.co.id

Bayi 3 Bulan Tewas Diduga Akibat Diabaikan di RSUD Buteng, Anggota DPRD Sultra Geram

Anggota DPRD Sultra Ali Mardan, menyambangi kediaman La Nguna, Rabu (08/04/2020).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH – Peristiwa meninggalnya Silfia bayi berusia 3 Bulan yang menjadi korban dugaan lepas tanggung jawab Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) atas klaiman mengidap Virus Corona (Covid-19), membuat legislator di DPRD Sulawesi Tenggara geram.

Anggota Komisi I DPRD Sulawesi Tenggara, Ali Mardan mengatakan, alasan kedatangannya adalah urusan kemanusiaan sekaligus memberikan santunan keluarga korban.

“Kondisi ini memilukan karena bayi (pasien) 3 bulan itu dilayani tidak baik hingga ada dugaan pembiaraan dalam perawatannya. Untuk itu saya merasa untuk memberi bantuan seadanya. Semoga almarhum adik kita Silfia ditempatkan di tempat yang terbaik, di surga Allah SWT,” ucapnya Rabu (08/04/2020).

Politisi PKB ini mengaku geram atas pelayanan Rumah Sakit plat merah tersebut setelah mendengarkan langsung ungkapan dari ayah silfia La Nganu.

Dimana, ada penilaian sepihak yang telah dilakukan oleh pihak rumah sakit, misalnya kondisi bayi tersebut sakit dari awal, sebelum keluarganya yang berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) tiba di Desa Matara usai dari perantauan.

“Ini tidak berkemanusiaan, pasien yang hanya sakit biasa diklaim sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Covid 19. RSUD Buteng maunya apa, saya rasa anggaran sudah dialokasikan, kok masih memberikan pelayanan yang buruk,” kata Ali Mardan.

Rull Sapaan karib Ali Mardan menambahkan, ini soal kode etik, mengapa pasien dibiarkan tergeletak di Ruang isolasi bersama ibunya tanpa ada perawatan lebih lanjut. Ironisnya, sampai meninggalpun adik silfia pihak RSUD Buteng tidak mengetahui.

“Pemda Buteng segera mungkin melakukan evaluasi internal, dan peristiwa yang memilukan ini akan saya usut tuntas sampai di tingkat Provinsi maupun pusat,” pungkasnya.

Sementara itu, pihak keluarga Silfia ucapkan terimakasih atas kedatangan dan kepedulian DPRD Sultra Ali Mardan yang beranikan diri kunjungi kami.

“Terimakasih pak Ali Mardan yang sudah peduli membantu, saya harap secepatnya masalah ini dapat selesai,” tutur La Nguna ayah korban. (Novaldin Asman)

Exit mobile version