REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH – Berdirinya kampus B Universitas Sembilan Belas November (USN) di Buton Tengah (Buteng) melahirkan opini yang berkembang di tengah masyarakat bahwa Rektor dari kampus tersebut akan maju di Pilkada Buteng yang rencananya akan dilaksanakan di tahun 2022 mendatang.
Hal ini mendapat tanggapan dari seorang aktivis Nasional asal Buteng, Falihin Barakati. Menurutnya, berdirinya kampus tersebut mesti diapresiasi, tetapi jangan digiring dan diseret pada wilayah kepentingan Politik Pilkada.
“Saya kira, kita mesti memberi apresiasi luar biasa ke Pak Azhari sebagai rektor USN yang telah membawa dan membangun Kampus di Buteng. Tetapi jangan digiring dan diseret pada wilayah kepentingan politik Pilkada, bahwa itu akan menjadi modal dan alat politik Pak Azhari untuk maju di Pilkada Buteng melawan petahana,” ujarnya.
Falihin yang merupakan aktivis PB PMII ini menyatakan, kurang elok jika membandingkan dan mempertentangkan Samahuddin sebagai Bupati dan Azhari sebagai Rektor.
“Ada juga yang coba mempertentangkan mereka berdua. Membangun opini publik seakan-seakan Pak Azhari lebih perhatian pada pendidikan sementara Pak Samahuddin tidak. Saya kira ini pemikiran yang sangat sempit. Wajarlah kalau Pak Azhari lebih memperhatikan dunia pendidikan, karena beliau pimpinan lembaga pendidikan. Fokusnya hanya di situ. Beda Pak Samahuddin yang merupakan pimpinan pemerintah daerah yang tidak hanya mengurus satu bidang tetapi seluruh bidang kehidupan masyarakat, dari pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Jadi perhatiannya sebagai Bupati, mencakup segala bidang kehidupan,” jelasnya.
“Saya kira Pak Bupati sudah menunjukkan dukungannya pada berdirinya kampus itu. Salah satunya akan membangunkan jalan ke Kampus. Bukan kah ini juga salah satu bagian dari perhatian terhadap pendidikan? Mereka saling mendukung untuk kemajuan SDM khususnya di Buteng. Dibutuhkan sinergitas pihak kampus dan Pemda untuk sama-sama memajukan pendidikan di Buteng. Mengapa malah kita mau membandingkan dan mempertentangkan mereka dengan menghubungkannya pada kontestasi politik Pilkada ke depan,” lanjutnya.
Ia berharap pembangun pendidikan di Buteng tidak dikotori oleh kepentingan politik kelompok-kelompok tertentu.
“Sudahlah. Jangan kotori misi suci pendidikan dengan kepentingan-kepentingan politik kelompok tertentu. Apalagi sampai mengadu domba kedua putra daerah terbaik Buteng, Pak Samahuddin dan Pak Azhari. Kalaupun semisal Pak Azhari punya keinginan juga mau maju di Pilkada, yaa silahkan, kan beliau punya pengalaman nyalon di 2 Pilkada. Tetapi jangan menyeret pembangunan kampus pada wilayah kepentingan politik kelompok tertentu di Pilkada Buteng mendatang,” tegas Falihin yang juga merupakan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ini. (Muh. Hafiz)
