REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kala Teater akan menampilkan seni teater dengan mengangkat tema “Postpartum” atau depresi pasca melahirkan bagi perempuan di Gedung Kesenian Sulsel Societeit de Harmonie, Jumat, 25 Maret 2022 besok.
Kala Teater merupakan sebuah perkumpulan yang bergerak di bidang seni dan budaya di Makassar yang dibentuk sejak 2006 lalu.
Manajer Produksi Teater “Postpartum” Sukarno Hatta mengatakan, sutradara dan penulis naskah pada pertunjukan Postpartum ini adalah Nurul Inayah. Dalam pertunjukan ini mengangkat kisah seorang ibu pasca melahirkan yang mengalami postpartum depression (depresi pasca melahirkan) dan yang berpotensi mengalaminya.
“Pertunjukan “Postpartum” berupaya menyampaikan kisah-kisah ibu pasca melahirkan yang masih dianggap tabu yang diambil dari beragam wawancara dari responden,” katanya, Kamis (24/03/2022).
Pertunjukan ini akan berlangsung selama tiga hari atau pada 25 hingga 27 Maret 2022 mendatang di lokasi yang sama. Kemudian pada April 2022 nantinya akan kembali disiapkan pertunjukan virtual.
Bagi yang ingin menyaksikan pertunjukan tersebut dapat memesan tiket melalui tautan https://bit.ly/tiketpostpartum.
Selain pertunjukan, akan digelar diskusi pada hari terakhir pertunjukan atau di 27 Maret 2022 nanti, serta gerakan kampanye agar kisah-kisah postpartum menjadi lebih akrab di masyarakat.
“Kala Teater memang fokus dalam mengasah kepekaan antar manusia melalui program penciptaan seni pertunjukan, kolaborasi lintas disiplin seni, pelatihan, residensi, diskusi, dan penelitian budaya,” terangnya.
Sukarno menyebutkan, sejak dua tahun terakhir, Kala Teater menyiasati masa pandemi dengan mengadakan pertunjukan virtual. Tahun ini, pihaknya mencoba beradaptasi dengan kenormalan baru dan untuk pertama kalinya kembali ke panggung aktual melalui pertunjukan Postpartum tersebut.
Sementara, Sutradara sekaligus penulis naskah Postpartum Nurul Inayah mengatakan, banyak sekali penyebab dari potensi postpartum depression bisa terjadi pada ibu. Hanya saja pada pertunjukan ini secara khusus lebih menyorot terkait konstruksi-konstruksi sosial perihal “ibu yang baik” yang kerap menyudutkan pengasuhan dan tanggung jawab hanya pada perempuan dan memicu munculnya komentar-komentar negatif.
“Tujuan utama pertunjukan ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental ibu,” ujarnya.
Adapun aktor dan tim produksi yang terlibat dalam kegiatan tersebut yakni Syahrini Andriyani, Nirwana Aprianty, dan Mega Herdiyanti sedangkan Shinta Febriany sebagai Dramaturg, Dwi Lestari Johan sebagai Penata Rias dan Kostum, Wawan Aprilianto sebagai Penata Set dan Properti, Dwi Saputra Mario sebagai Penata Multimedia, Yasser Adam sebagai Manajer Panggung, Athirah M. Nur sebagai Tiket dan Logistik dan Sukarno Hatta sebagai Manajer Produksi.
Pertunjukan dan kampanye ini didukung oleh Unionaid, Meditatif Films, sedangkan mitra kampanye adalah Ruang Jurnalis Perempuan (RJP) Makassar dan Pamflet Generasi. (*)
