Republiknews.co.id

BI Sulsel dan BWI Berkolaborasi Cetak Nazhir Wakaf Profesional dan Kompeten

Dalam rangka peringatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025, BI Sulsel melaksanakan Pelatihan dan Sertifikasi Nazhir Wakaf. Sesi uji kompetensi nazhir wakaf berlangsung di Kantor Perwakilan BI Sulsel, Jumat, (24/10/2025) kemarin. (Dok. Humas BI Sulsel)

REPULIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Bank Indonesia dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas nazhir wakaf dengan menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Nazhir Wakaf.

Kegiatan ini dilakukan dalam dua sesi. Pada sesi pelatihan dilaksanakan melalui online (daring) pada 15 hingga 16 Oktober 2025, sementara sesi uji kompetensi sertifikasi dilaksanakan secara luring di Kantor Perwakilan BI Sulsel, Jumat, 24 Oktober 2025 kemarin.

“Kegiatan kolaborasi ini adalah wujud dalam memperkuat sinergi antar-lembaga dalam meningkatkan kapasitas nazhir wakaf. Ada 25 nazhir wakaf yang ikut dalam kegiatan ini,” kata Deputi Direktur BI Sulsel, Aswin Gantina, dalam keterangannya, kemarin.

Selain sebagai bentuk sinergi dalam mendorong peningkatan kapasitas nazhir wakaf, kegiatan ini juga dilakukan untuk memfasilitasi para nazhir wakaf mengikuti sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional, serta mendorong optimalisasi potensi wakaf sebagai instrumen penting dalam pembangunan ekonomi syariah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap ini menjadi langkah awal dalam mencetak nazhir wakaf yang profesional, amanah, dan kompeten. Sekaligus memperkuat posisi wakaf sebagai salah satu pilar penggerak ekonomi umat di Sulawesi Selatan,” harapnya.

Pelatihan dan Sertifikasi Nazhir Wakaf tersebut juga digelar sebagai rangkaian pelaksanaan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025. Selain itu, menjadi wujud nyata komitmen Bank Indonesia untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan di Sulawesi Selatan.

Khusus pada sesi pelatihan di hari pertama menghadirkan Ketua LSP BWI dan Wakil Ketua BWI, Tatang Astaruddin, dan Asisten Direktur BI Sulsel, Dhony Iwan Kristanto. Sementara narasumber yang dilibatkan antara lain, Ketua LSP BWI dan Wakil Ketua BWI, Tatang Astaruddin dengan pengantar Pengenalan Wakaf serta Penyusunan Desain Program Pengelolaan & Pengembangan Harta Benda Wakaf, kemudian Dr. Agus Priyatno dengan materi Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Program PPHBW serta Pengelolaan Risiko Operasional, serta materi terkait Pendampingan Pengisian Aplikasi Pendaftaran Ujian Sertifikasi yang disampaikan oleh Tim LSP BWI.

Tatang Astrauddin menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas nazhir sebagai pengelola wakaf yang profesional dan berdaya guna bagi umat.

“Nazhir yang kompeten bukan hanya menjaga amanah wakaf, tetapi juga menggerakkan potensi ekonomi umat melalui tata kelola wakaf yang produktif dan transparan,” ujarnya.

Di hari kedua pelatihan menghadirkan narasumber berpengalaman yakni, Ir. Arief Rohman Y. dengan materinya tentang Kolaborasi Wakaf Produktif, Raya A. Luminaries, M.Si dengan materi Membangun Kemitraan serta Monitoring & Evaluasi Program Kemitraan. Adapun Arzul Andaliza, S.E., Ak., M.B.A, membawakan materi Penyusunan Laporan Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf, serta Prof. Waryono melalui materi Regulasi Wakaf.

Selanjutnya, pada sisi uji kompetensi melibatkan Divisi Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi BWI yang juga Wakil Sekretaris BWI, drh Emmy Hamidiyah, dan Wakil Ketua BWI periode 2021-2024, Yuli Yasin.

Exit mobile version