0%
logo header
Rabu, 14 Agustus 2024 15:20

BI Sulsel Gagas SSIC untuk Pacu Geliat Investasi di Daerah

Chaerani
Editor : Chaerani
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Wahyu Purnama A, saat memberikan sambutan, di sela-sela Final SSIC 2024, di Four Points Hotel by Sheraton Makassar, Rabu, (14/08/2024). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Wahyu Purnama A, saat memberikan sambutan, di sela-sela Final SSIC 2024, di Four Points Hotel by Sheraton Makassar, Rabu, (14/08/2024). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sebagai upaya dalam menggeliatkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan berbagai pihak melalui Phinisi Sultan menggagas South Sulawesi Investment Challenge (SSIC).

Program yang telah masuk di tahun keempat ini untuk mendorong kabupaten dan kota mendesain proyek investasi yang nantinya akan dipromosikan pada investor-investor dalam dan luar negeri.

SSIC ini sebagai wadah menggali potensi investasi terutama di sektor energi, industri, hilirisasi pertanian, industri maritim yang berbasis pada prinsip blue ekonomi dengan basis clean and clear. Sehingga sudah siap untuk dipromosikan kepada investor dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.

Baca Juga : NasDem Tunjuk Cicu Jadi Ketua DPRD Sulsel, Muhammad Sadar Ketua Fraksi

“Ini adalah pelaksanaan ke empat kali sejak di gelar 2021. Dimana BI berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel, akademisi, pelaku usaha, dan pihak lainnya melalui Phinisi Sultan,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Wahyu Purnama A, di sela-sela Final SSIC 2024, di Four Points Hotel by Sheraton Makassar, Rabu, (14/08/2024).

Ia menyebutkan, dalam SSIC 2024 ada 15 proposal atau Investment Project Ready To Offer (IPRO) yang ikut dari perwakilan kabupaten dan kota di Sulsel. Selanjutnya total proposal tersebut diseleksi atau diakurasi oleh tim penguji independen dan menghasilkan enam IPRO yang kemudian sampai ke tahap sekarang.

“Hari ini enam proposal ini kemudian akan di presentasikan masing-masing daerah yang kemudian akan dipilih tiga proposal terbaik,” ujarnya.

Baca Juga : KPU Papua Selatan Terima Rekomendasi MRPS Perihal Keaslian OAP 4 Bapaslon

Keenam IPRO tersebut antara lain,
Kota Parepare melalui I-Pro Parepare Mall and Apartement (P’Mart), Kabupaten Bone dengan I-Pro Industri Pengolahan Jagung Pakan Ternak, selanjutnya Kabupaten Barru dengan I-Pro Pengembangan Cold Storage Produk Perikanan, dan Kota Palopo dengan I-Pro Taman Wisata Alam Naggala III.

Kemudian, Kabupaten Luwu dengan I-Pro Optimalisasi Pemanfaatan Sentra IKM Barambing, Kabupaten Luwu Timur dengan I-Pro Pengolahan Rumput Laut Terpadu, Kabupaten Kepulauan Selayar dengan I-Pro Kawasan Industri Selayar (KIS), dan Kabupaten Bulukumba dengan I-Pro Maritim Estate.

“Lewat SSIC ini diharapkan menjadi salah satu upaya kita bersama untuk mendorong munculnya ide-ide inovatif dan kreatif dalam menggali potensi ekonomi di daerah masing-masing. Sehingga membuka kesempatan masuknya investasi baik dari dalam maupun luar negeri,” harap Erwin.

Baca Juga : Program Unggulan Pro Rakyat, HT-DM Siap Gratiskan Seragam Sekolah

Ia menambahkan, I-Pro yang terpilih dalam kesempatan ini akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan promosi investasi. Salah satunya dalam kegiatan South Sulawesi Investment Forum yang akan dilaksanakan pada November 2024 mendatang.

Dalam forum ini didatangkan investor-investor luar negeri untuk melihat potensi daerah. Apalagi, dari beberapa IPRO pada pelaksanaan SSIC sebelumnya telah memperoleh ketertarikan dari calon-calon investor luar negeri.

Di sebutkan Erwin, di antaranya, Pasir Gusung Tourism di Kabupaten Selayar yang diminati investor Australia, Pabrik Rumput Laut di Kabupaten Bone yang dilirik investor Jepang dan sudah disurvei, kemudian peternakan dan pengolahan daging sapi di Kabupaten Bone yang sudah dilirik investor asal Singapura, dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Kabupaten Jeneponto yang dilirik investor Hongkong.

Baca Juga : OJK Catat Layanan Konsumen di Sulselbar Didominasi Sektor Perbankan

“Memang sejauh ini dari proposal yang dihadirkan SSIC belum ada realisasi tetapi paling tidak telah disurvei oleh investor. Kami berharap ini ditindaklanjuti dengan kerjasama untuk memicu pertumbuhan ekonomi di Sulsel,” harapnya.

Sementara, Plh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Sulsel Muhammad Arafah mengungkapkan, SSIC adalah salah satu agenda tahunan dari Forum Percepatan Investasi. Kegiatan ini kerjasama antara pemerintah provinsi dengan Bank Indonesia dalam rangka memajukan perekonomian masyarakat di Sulsel.

“Tentu dengan memilih sejumlah proyek investasi terbaik untuk di promosikan secara aktif di setiap forum investasi baik di dalam dan di luar negeri,” ungkapnya.

Baca Juga : OJK Catat Layanan Konsumen di Sulselbar Didominasi Sektor Perbankan

Di SSIC tahun ini ada 14 kabupaten dan kota yang terlibat dengan jumlah IPRO sebanyak 15, sebab ada diantara daerah yang mengirim dua IPRO yakni Kabupaten Bulukumba.

“Kita tidak henti-hentinya mendorong pertumbuhan investasi khususnya di sektor pariwisata. Apalagi Sulsel sangat memiliki potensi untuk itu,” akunya.

Di tempat yang sama, Kota Palopo menjadi peserta pertama yang memaparkan proyek investasi yang digagas yakni Taman Wisata Alam (TWA) Naggala III. Hal ini sampaikan langsung Pj Wali Kota Palopo Asrul Sani.

Baca Juga : OJK Catat Layanan Konsumen di Sulselbar Didominasi Sektor Perbankan

Ia mengatakan, ada empat indikator perlunya investasi di Taman Wisata Alam Nanggala ini. Pertama, sektor pariwisata alam menjadi alternatif utama dalam peningkatan ekonomi daerah. Sebab kondisi ini menyebabkan meningkatnya pendapatan warga lokal.

Kedua, TWA Naggala III telah ditetapkan menjadi kawasan konversi berdasarkan SK.12/Menhutll/2010 dengan luas 968.82 hektare (Ha). Ketiga, adanya penataan blok kawasan yang telah disusun oleh Dirjen KSDA TWA Naggala III menjadi lima blok wilayah.

“Lima blok wilayah ini meliputi perlindungan, pemanfaatan, rehabilitasi, khusus dan tradisional,” terangnya.

Baca Juga : OJK Catat Layanan Konsumen di Sulselbar Didominasi Sektor Perbankan

Kemudian keempat, pengembangan TWA Naggala III dipastikan akan menjadi sektor unggulan Pemerintah Kota Palopo dalam menarik investor di sektor pariwisata.

“Ada beberapa hal sehingga penting dilakukan pengembangan TWA Naggala III. Yakni, peningkatan ekonomi lokal, terciptanya lapangan kerja, peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal, dan lainnya,” tutup Asrul Sani.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646