REPUBLIKNEWS.CO.ID, SAMARINDA – Makna filosofis (ilmu pengetahuan) dalam mengelola keuangan daerah menjadi salah satu pesan utama dari Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Keuangan Daerah (Siskeudes) 2.04 Kabupaten Kutim, Rabu (26/1/2022).
Di acara yang berlangsung di Ballroom Lantai 3 Hotel Mercure Jalan Mulawarman Kota Samarinda, Ardiansyah menegaskan bahwa hal itu wajib dimiliki seluruh pemerintahan desa (Pemdes) di 18 Kecamatan Kutim.
“Hasilnya dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh aparatur penyelenggaraan pemdes sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan berbagai peraturan pelaksanaan proposional dan implementasi. Sebagai bagian dari upaya untuk menguatkan fungsi dan tugas peran dari penyelenggaraan pemdes,” tegasnya disaksikan Kepala DPMD Kutim yang juga Plt Asisten Pemkesra Yuriansyah, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kaltim Supriyadi, Direktur Edi Sulistyanto dan 209 peserta Bimtek Siskeudes 2.04 Kutim.
Selanjutnya, perkembangan terhadap perubahan digital saat ini memang luar biasa. Sistem yang ada di daerah perubahannya pun cukup cepat. Secara aturan dan Pemerintah Pusat sampai hari ini juga sama. Semuanya harus menggunakan sistem aplikasi dan terfokus pada sistem digital yang ada di daerah. Pemkab melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDes) sengaja bekerja sama dengan lembaga yang sudah mumpuni dalam implementasi Siskeudes 2.04, yakni BPKP dan Smart Academy.
“Saya harap para peserta Bimtek bisa menyerap ilmu yang disampaikan dari narasumber. Ke depannya agar kegiatan-kegiatan desa saat menginput di aplikasi 2.04 bisa dipahami. Hingga akhirnya dengan sistem ini akan banyak memberikan kemudahan. Memang perlu banyak belajar serta harus mempunyai pengetahuan teknologi yakni go digital,” tegasnya.
Ardiansyah menegaskan sesuai dengan visi misi “Menata Kutim Sejahtera untuk Semua” yang diusungknya bersama Wabup H Kasmidi Bulang, pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan dijadikan target pembangunan.
