0%
logo header
Jumat, 21 Mei 2021 00:15

BPBD Gowa Bagikan Tips Tanggap Darurat Kebencanaan

Suasana simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi di UL Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bili-bili. (Istimewa)
Suasana simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi di UL Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bili-bili. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Iksan Parawansa membagikan upaya-upaya yang harus dilakukan tim saat masa tanggap bencana.

Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber dalam Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi di UL Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bili-bili, Kecamatan Bontomarannu.

Ikhsan mengatakan, Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi ini memang perlu dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana untuk menghindari atau mengurangi dampak yang bisa di timbulkan jika terjadi bencana.

Baca Juga : DPMP-PTSP Gowa Catat Jumlah Pengunjung MPP Capai 8.000 Orang

“Yang kita lakukan saat ini, inilah yang namanya mitigasi, pencegahan sebelumnya. Minimal kita bisa mengurangi risiko atau dampak yang mungkin terjadi jika ada kejadian bencana,” katanya, Kamis (20/05/2021).

Lanjut Iksan, walaupun Kabupaten Gowa tidak memiliki potensi gempa, namun perlu tetap dipersiapkan terkait langkah-langkah yang harus dilakukan jika hal tersebut terjadi. Dirinya menyebutkan, khusus di wilayah Kabupaten Gowa potensi bencana yang bisa terjadi seperti, banjir, longsor, angin puting beliung dan kebakaran hutan dan lahan.

“Tetap kita waspadai, yang kita takutkan itu gerakan-gerakan tanah. Mudah-mudahan sesar-sesar yang ada di daerah kita tidak seperti di daerah lain. Kita di Kabupaten Gowa masih dalam kondisi aman,” lanjutnya.

Baca Juga : 3.192 Usulan di Musrenbang 2025, Wabup Gowa: Prioritaskan yang Tepat dan Strategis

Sementara langkah yang bisa dilakukan jika terjadi bencana yaitu tidak panik dan mengalamatkan diri terlebih dahulu. Menurutnya ini yang paling penting sebelum menyelamatkan yang lainnya.

“Saat kita berada dalam ruangan kemudian jika terjadi gempa, kita manfaatkan apa yang ada di dalam ruangan untuk berlindung. Misalnya berlindung di bawah meja,” jelasnya.

Kemudian untuk di luar ruangan, pada saat terjadi gempa, Iksan menyarankan agar mencari tempat terbuka jauh dari gedung ataupun pohon. Hal ini agar bisa terhindar runtuhan beton atau pohon.

Baca Juga : Tim Penilai PPD 2024 Verifikasi Langsung Program Mahasantri di Lapangan

“Jangan bosan untuk latihan tanggap bencana. Karena ini salah satu untuk mengatasi kepanikan jika terjadi bencana. Harus kita mengulangi, kita butuh pelatihan atau simulasi yang berulang-ulang. Praktis kalau kita sudah terbiasa pasti spontan atau refleksi kita lakukan jika terjadi bencana,” harapnya.

Sementara Kepala Seksi (Kasi) Rekonstruksi BPBD Kabupaten Gowa, M. Akbar M menambahkan, hal yang paling penting juga diketahui seorang karyawan adalah seluk-beluk kantor.

“Agar pada saat terjadi bencana kita tahu jalur evakuasinya dan kita tahu mau lari kemana jika terjadi gempa supaya bisa cepat keluar dari Gedung,” tambahnya.

Baca Juga : Berbagi di Ramadan, Pegawai PLN UPP Sultra Serahkan Bantuan ke Santri Ponpes Al Askar

Sementara itu, Penanggungjawab Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PLTU Bili-bili, Muh Syaiful Fuad mengatakan bahwa kegiatan ini digelar untuk memberikan pemahaman kepada seluruh karyawan langkah yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi.

“Kita berharap seluruh karyawan mengetahui apa harus mereka laksanakan dan agar mereka tidak panik jika terjadi gempa,” harapnya. (Rhany)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646