REPUBLIKNEWS.CO.ID, TANJUNG SELOR — Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus berupaya membangunkesiapsiagaan terhadap insiden siber secara menyeluruh, salah satunya berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara untuk membentuk KALTARAPROV-CSIRT (Computer Security Incident Response Team).
Launching KALTARAPROV-CSIRT dilaksanakan pada Rabu (06/07) bertempat di Luminor Hotel, Tanjung Selor. KALTARAPROV-CSIRT diresmikan oleh Plt. Deputi BidangKeamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Budi R. Leman dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Suriansyah.
KALTARAPROV-CSIRT merupakan bagian dari proyek prioritas strategis nasional (major project) sesuai dengan Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 yang mengamanatkan pembentukan 131 CSIRT.
KALTARAPROV-CSIRT merupakan CSIRT Organisasi ke-80 yang diluncurkan dan teregistrasi BSSN dengan nomor STR 068 CSIRT.01.02/BSSN/05/2022.
Budi R. Leman membacakan sambutan Kepala BSSN mengatakan,“Pembentukan CSIRT sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintah Berbasis
Elektronik (SPBE). Dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE, disebutkan bahwa bagian unsur keamanan SPBE yaitu penjaminan keutuhan, kerahasiaan, dan ketersediaan data dan informasi. Di sinilah peran CSIRT sebagai monitor dan penyediaan pemulihan dari insiden siber.”
Baca Juga : Tebar 3000 Ekor Ayam Pedaging, Bapas Tarakan Ciptakan Lapangan Kerja Bagi Klien Pemasyarakatan
KALTARAPROV-CSIRT memiliki tugas untuk melakukanpenanggulangan insiden, melakukan mitigasi insiden, melakukan investigasi dan analisis dampak insiden, serta melakukan pemulihan pasca insiden siber yang terjadi di Pemprov Kaltara.
Pada tahun 2020-2021 telah berhasil dibentuk sebanyak 54 CSIRT dengan rincian sebanyak 15 CSIRT pada tahun 2020 dan 39 CSIRT pada tahun 2021. Pada tahun 2022 ini ditargetkan terbentuk 32 CSIRT, salah satunya KALTARAPROV-CSIRT.
Sementara itu Suriansyah mengatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) KALTARAPROV-CSIRT harus terus meningkatkan kualitas sumber daya tim guna mendukung keamanan siber dan transformasi digital dalam penyelenggaraan pemerintahan Kalimantan Utara yang berkualitas, dapat dipercaya, serta dijalankan secara professional dan berintegritas oleh ASN yang mumpuni dan menguasai teknologi.
LaunchingKALTARAPROV-CSIRT diselenggarakan secara daring dan luring yang dihadiri lebih dari 100 peserta terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di Kalimantan Utara.