REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pengerjaan fisik pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 di Kampung Allu, Dusun Tanakaraeng, Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulsel, memasuki hari ke-10 sejak dibukanya pada 2 Maret 2021 lalu.
Pembangunan fisik yang akan dilakukan di lokasi sasaran TMMD selain membangun jembatan baru untuk memudahkan akses masyarakat termasuk petani, juga dilakukan pembukaan akses jalan.
Dandim 1409 Gowa Letkol Arh. Muh. Suaib mengatakan, lokasi pembukaan dan pengerasan jalan ini nantinya akan menghubungkan antara Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju menuju Desa Bisoloro, Kecamatan Bungaya. Selain itu juga akan menghubungkan antara dua daerah yakni Kabupaten Gowa dengan Kabupaten Takalar.
“Jadi kehadiran jalan yang dibuka dan jembatan ini nantinya akan menjadi jalan alternatif untuk menghubungkan kedua daerah tersebut,” katanya, Kamis (11/03/2021).
Selain itu jalan ini juga akan mempermudah akses bagi petani-petani yang ada di wilayah setempat untuk mengangkut hasil tani atau kebun mereka.
“Di lokasi program TMMD ini kan memang masyarakatnya rata-rata petani, di sana lahan perkebunan memang luas jadi akan mempermudah para petani untuk mengangkut hasil buminya,” terangnya.
Selain itu, daerah tersebut juga merupakan alternatif untuk relokasi warga Desa Tanakaraeng yang akan terkena dampak dari pembangunan Bendungan Jenelata nantinya. Belum lagi, jika pembangunan jalan tersebut rampung maka dapat menjadi salah satu akses menuju salah tempat wisata di Kecamatan Bungaya, yakni Bissoloro.
“Inilah mengapa kami pertimbangan memilih lokasi ini karena memang sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat dalam mendorong peningkatan perekonomian msyarakat,” ujarnya.
Sementara, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, pihaknya sangat memberikan dukungan atas program TMMD yang telah digagas di tiga kecamatan dalam tiga tahun berturut-turut ini. Seperti di Kecamatan Bungaya, Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Manuju.
Dengan dukungan yang diberikan tersebut, pihaknya pun telah memberikan dana bantuan pelaksanaan program sebesar Rp2 miliar.
“Awalnya anggarannya hanya sekitar Rp1,9 miliar, jadi saya langsung menginstruksikan pihak Dinas PU Gowa sebagai pihak yang terlibat untuk berusaha bagaimana mencarikan solusi agar anggarannya di cukupkan Rp2 miliar, dan allhamdulilah bisa direalisasikan,” katanya.
Dirinya mengaku sangat mengapresiasi kegiatan TMMD ini. Pasalnya, program tersebut dinilai sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“TMMD ini adalah sebuah semangat gotong royong yang perlihatkan oleh semua unsur. Pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat terlibat dalam satu kegiatan untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah,” ujar Adnan.
Ia berharap, kedepan sejumlah lokasi-lokasi terpencil dan terisolir yang ada di wilayah Kabupaten Gowa juga dapat tersentuh oleh program tersebut. Selain itu, dengan adanya program TMMD ini bisa lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kecamatan Manuju.
“Tentunya kami sangat mengapresiasi karena ini merupakan kolaborasi gotong royong antara pemerintah dengan TNI dan masyarakat dalam rangka membangun tempat-tempat yang selama ini terisolasi yang tidak mendapatkan akses dengan baik. Maka dengan adanya program ini akhirnya bisa mendapatkan akses dengan baik,” ungkapnya. (Rhany)
