Republiknews.co.id

Bupati Andreas Agas Beberkan Capaian Persoalan Pendidikan di Manggarai Timur

Foto bersama penyelenggara dan peserta Expo pendidikan 2023, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, 10-13 Agustus 2023. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MANGGARAI TIMUR — Sejak Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terbentuk pada 17 Juli 2007, pemerintah telah bekerja untuk mewujudkan perubahan, perkembangan dan kemajuan di berbagai aspek.

“Telah banyak kemajuan dalam bidang pendidikan yang dicapai, meski juga harus diakui masih, terdapat banyak kekurangan yang perlu dibenahi,” kata Bupati Matim, Andreas Agas ketika memberikan sambutan dan membuka secara resmi penyelenggaran Expo Pendidikan 2023, yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kamis (10/08/2023) kemarin.

Politisi PAN itu memaparkan, data Rapor Pendidikan tahun 2023 yang merupakan data terintegrasi dari berbagai sumber data terutama data hasil Asesmen Nasional tahun 2022 menunjukkan peningkatan pada sejumlah indikator prioritas yaitu iklim keamanan sekolah, iklim kebhinekaan dan iklim inklusivitas baik di jenjang SD maupun SMP.

Dikatakannya, data tersebut menunjukkan bahwa secara umum kondisi satuan pendidikan di Manggarai Timur sudah mulai kondusif yang memberikan rasa aman secara fisik dan psikologis seperti semakin berkurangnya perundungan dan hukuman fisik.

“Pada indikator iklim kebhinekaan, sikap dan perilaku kepala sekolah dan guru dalam menerapkan toleransi agama dan budaya serta komitmen kebangsaan semakin manguat dari waktu ke waktu,” kata Agas.

Dijelaskannya, pencapaian indikator iklim inklusivitas menunjukkan sekolah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap siswa dengan disabilitas dan menyediakan layanan yang proporsional bagi siswa cerdas istimewa dan berbakat istimewa.
Menurutnya, selain indikator-indikator tersebut, kemajuan kinerja pendidikan di Manggarai Timur nampak dalam penyediaan sarana prasarana pendidikan secara bertahap, peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran dan terciptanya lingkungan belajar di sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.

“Semangat yang tinggi untuk berubah dan terus berinovasi terlihat dari tingginya antusiasme sekolah-sekolah mengambil bagian dalam sejumlah program prioritas Kemendikbudristek yaitu Program Sekolah Penggerak, Program Guru Penggerak, Program Organisasi Penggerak dan Implementasi Kurikulum Merdeka,” jelasnya.

Agas menambahkan, pendidikan di Manggarai Timur masih menyisahkan sejumlah persoalan yang harus diselesaikan bersama. Meski mengalami Peningkatan dari data Rapor Pendidikan 2022, capaian indikator kompetensi literasi dan numerasi pada Rapor Pendidikan 2023 masih belum mencapai kompetensi minimum, baik di jenjang SMP maupun jenjang SD.

“Kondisi ini mengindikasikan masih rendahnya persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks baik teks informasional maupun teks fiksi,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang releva juga masih rendah.

“Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada rentang usia 5-6 tahun dan 16-18 tahun serta APS usia 4-18 tahun penyandang disabilitas dan APS usia 7-18 tahun kesetaraan juga masih rendah,”tegas Agas.

Mencermati potret kinerja pendidikan Manggarai Timur terutama beberapa indikator yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan, Agas mengajak seluruh pemangku kepentingan dibidang pendidikan untuk bahu-membahu meningkatkan kualitas pendidikan di Manggarai Timur.

Ditegasnya, dunia yang semakin kompetitif membutuhkan generasi yang berkualitas serta memiliki karakter yang kuat untuk dapat memenangi persaingan. Pendidikan memainkan peran sentral dalam mencetak generasi muda yang inovatif, kompetitif dan berkarakter tersebut Karena itu dibutuhkan kerja kolaboratif semua pihakterkait untuk bersama-sama mengambil bagian dalam upaya memajukan pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur.

“Inovasi dan terobosan baik ditingkat sekolah maupun kabupaten harus terus dilakukan untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi peningkatan kualitas pembelajaran yang akan berimbas pada peningkatan hasil belajar siswa,” tutup Agas.

Expo pendidikan 2023 akan dilaksanakan selama tiga hari, 10-12 Agustus 2023. Para peserta terdiri dari guru, pelajar SD-SMP se Kabupaten Manggarai Timur.

Kegiatan ini merupakan ajang pengembangan bakat dan minta siswa. Para siswa dan guru akan mengikuti perlombaan seperti pidato, tari, puisi, lomba tutur dan lomba inovasi guru serta menyajikan makan khas dan hasil kerajinan tangan dari guru dan siswa melalui  yang ditemukan pada stand pameran dari masing-masing sekolah. (*)

Exit mobile version