Ceramah Ramadhan, Dandim Selayar Ajak Warga Pahami Bela Negara Melalui Al-Quran

Ceramah Ramadhan, Dandim Selayar Ajak Warga Pahami Bela Negara Melalui Al-Quran

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KEPULAUAN SELAYAR – Kegiatan Safari Ramadhan sebagai langkah Dandim 1415 Selayar untuk bertemu dengan masyarakat secara langsung. 

Pelaksanaan kegiatan Safari Ramadhan pada malam ke empat, Dandim 1415 Selayar mengisi ceramah Tarwih di Masjid Agung Al-Umaraini Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (25/03). 

Namun sebelumnya, Dandim 1415 Selayar, Letkol Inf Nanang Agung Wibowo bersama jamaah lainnya melaksanakan sholat Isya berjamaah yang dipimpin oleh Imam masjid H. Arfan Arif yang juga sebagai Ketua MUI Kepulauan Selayar. 

Dalam isi cerahnya, Dandim Nanang menyebutkan bahwa dalam Al-Quran sedikitnya ada tiga konteks yang memudahkan kita untuk memahami pentingnya bela negara. 

“Berbicara bela negara, dalam Al-Quran negara disebut Balad atau Balda yang berarti negara atau sebuah negeri. Allah SWT menyebut kalimat Balad atau Balda sebanyak 19 kali dan bela negara ada tiga konteks dalam Al Quran berbicara,” ucapnya.

Lebih lanjut Dandim mengatakan bahwa, 
Konteks yang pertama, kata Balad, Allah SWT menggunakannya sebagai nama Surah dalam Al-Quran juga digunakan sebagai sumpah. Sebagaimana yang difirmankan Nya dalam Al-Quran, “Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah)”.

Menurutnya, konteks yang pertama ini memberikan isyarat bahwa pentingnya eksistensi sebuah negara dan keberadaan negara untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat yang ada dalam negara itu. 

Dalam sebuah negara, masyarakat bisa mengekspresikan, mengembangkan potensi-potensi positif untuk kemajuan peradaban sebuah bangsa. 

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa Konteks yang kedua, kata Balad dalam Al-Quran disebutkan negeri Sabah adalah negeri yang aman, makmur dan sejahtera. 

“Konteks yang kedua ini, menandakan bahwa pentingnya sebuah negara untuk dapat mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan, dan keamanan yang menjadi dambaan setiap masyarakat di dalamnya,” tuturnya. 

Kemudian pada konteks ketiga, dalam Al-Quran disebutkan kalimat Balad atau bela negara dalam do’a Nabi Ibrahim yang kemudian diabaikan dalam Al-Quran meminta menjadikan negeri yang aman kepada Allah SWT. 

“Hal itu mengisyaratkan bahwa pentingnya sebuah negara dibangun spiritual, dibangun akidah yang kokoh, sehingga dengan demikian lebih mudah mewujudkan kemakmuran dan keamanan bagi masyarakat yang berada di dalamnya,” ungkapannya. 

Dandim menyimpulkan bahwa ketiga konteks tersebut, memudahkan kita memahami betapa penting Bela Negara. Dimana saat ini kondisi negara yang sedang dalam masa rehab, berbenah di segala sektor, setelah 2 tahun diserang wabah virus berbahaya dan mematikan. 

Sehingga dari ketiga konteks itulah Dandim 1415 Selayar mendorong kita sebagai warga negara untuk menanamkan dan mengobarkan semangat bela negara untuk terus tumbuh disetiap jiwa generasi bangsa. 

Diakhir ceramah nya, Nanang Agung Wibowo menjelaskan bahwa bela negara sudah diatur di pembukaan UUD 1945 dan UU No 3 tahun 2002. Ada 4 bentuk bela negara yakni pendidikan kewarganegaraan, pendidikan dasar kemiliteran, pengabdian sebagai TNI dan pengabdian sesuai dengan profesi. 

Mengingat Situasi global saat ini, Perang Ukraina melawan Rusia Masih bergejolak. 
Indonesia telah memperkuat alutsistanya sampai tahun 2024 mencapai minimum essential force (MEF). 

“AUKUS bentukan US seperti NATO di wilayah Indo-pasifik, Mau tidak mau Indonesia harus perkuat angkatan perang. 
Jadi kita semua berkewajiban bela negara yang diwujudkan melalui 4 bentuk tadi,” tutupnya. 

Penulis : Andi Rusman