Republiknews.co.id

Dana Masyarakat di Perbankan Secara Nasional Rp8.926 Triliun

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. (Dok. Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Dana masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola perbankan hingga periode Februari 2025 mencapai Rp8.926 triliun. Perolehan tersebut mencatat pertumbuhan hingga 5,75 persen secara year on year (yoy).

“Posisi Februari DPK perbankan tumbuh 5,57 persen, sementara di Januari 5,51 persen yoy,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, Senin, (14/05/2025).

Selain DPK, pada kinerja sektor giro juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,09 persen, sementara tabungan tumbuh 7,21 persen, dan deposito juga menunjukkan pertumbuhan hingga 4,25 persen secara yoy.

Ia mengaku, secara umum kinerja intermediasi perbankan relatif stabil dengan profil risiko yang terjaga. Pada periode yang sama, pertumbuhan kredit tetap melanjutkan double digit growth sebesar 10,30 persen yoy atau menjadi Rp7.825 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi sebesar 14,62 persen, diikuti oleh kredit konsumsi 10,31 persen, sedangkan kredit modal kerja tumbuh 7,66 persen. Ditinjau dari kepemilikan, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 10,93 persen yoy.

“Berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 15,95 persen, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,51,” terang Dian.

Likuiditas industri perbankan pada Februari 2025 tetap memadai, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) 116,76 persen atau masih di atas threshold masing-masing 50 persen. Sedangkan, kondisi Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tumbuh 26,35 persen, dan masih di atas threshold 10 persen. Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 210,14 persen.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,22 persen, dan NPL net 0,81 persen. Loan at Risk (LaR) juga relatif stabil, tercatat 9,77 persen.

Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun rasio NPL gross menurun sebesar 2,35 persen, dan rasio LaR menurun dibandingkan posisi Februari 2024 sekitar 11,56 persen.

“Rasio LaR tersebut juga sudah di bawah level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019,” sebutnya.

Ketahanan perbankan juga tetap kuat tercermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi sebesar 26,98 persen. Hal ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.

Exit mobile version