Republiknews.co.id

Demo Bupati Syamsari Kitta, Ratusan Warga Takalar Nyalakan Lilin di Rujab

Ratusan Massa pendukung Cakades di Takalar membakar lilin hingga Tahlilan dan Shalawatan di Depan Rujab Bupati di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Selasa (22/11/2022). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, TAKALAR — Ratusan warga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, membakar lilin buat Bupati Syamsari Kitta.

Lilin yang dibakar ratusan warga ini, bukan karena Bupati Takalar Syamsari Kitta sedang merayakan hari ulang tahunnya, melainkan sebagai aksi unjuk rasa penolakan terhadap Pilkades Takalar yang diduga syarat dengan kecurangan.

Pembakaran lilin ini berlangsung di depan Rumah Jabatan Bupati.

Salah satu warga yang ikut dlaam gerakan itu, Tahkifal, aksi bakar lilin ini sebagai simbol matinya Demokrasi di Kabupaten Takalar yang dipimpin Bupati Syamsari Kitta.

“Aksi bakar lilin ini sebagi bentuk protes terhadap Bupati yang tidak peduli dengan aksi protes warga terhadap dugaan kecurangan Pilkades di Takalar yang disinyalir ada permainan yang dilakukan oleh panitia P2KD Kabupaten hingga membuat kegaduhan di tengah masyarakat Takalar,” jelas Takhifal, saat ditemui di Lokasi Aksi, di depan Rumah Jabatan Bupati, Selasa (22/11/2022) malam.

Selain Tahlilan, massa aksi pendukung Cakades yang tidak lolos ini juga lakukan shalawatan untuk Bupati Takalar.

“Tujuan warga lakukan tahlilan dan shalawatan agar Bupati diberikan hidayah, siapa tau Bupati mau menolak atau menunda tahapan Pemilihan Kepala Desa,” pungkasnya.

Aksi ratusan massa pendukung calon Kepala Desa yang tidak lolos dalam tahapan seleksi tes tambahan dari panitia P2KD Kabupaten ini juga mengancam jika akan kembali melakukan aksi di 19 Desa dengan menutup sejumlah akses jalan sampai tuntutan mereka terpenuhi.

“Besok kami akan kembali aksi di 19 Desa dengan menutup sejumlah akses jalan Desa dan Poros Provinsi sampai tuntutan kami terpenuhi,” tegas Pengunjuk rasa.

Aksi ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian Polres Takalar. Usai puas melakukan aksinya, ratusan massa dari berbagai Desa ini membubarkan diri dan kembali ke Desa masing-masing tanpa ditemui oleh Bupati Takalar. (*)

Exit mobile version