Republiknews.co.id

Desa Kahala Siapkan Transformasi Pertanian Terintegrasi, BUMDes Didorong Kelola 100 Ha Lahan Produktif

Ilustrasi Sawah salah satu daerah di Kukar. [Src. IST]

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Pemerintah Desa Kahala, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara (Kukar), mulai menyiapkan langkah besar untuk memperkuat ketahanan pangan melalui pengembangan pertanian terintegrasi. Tidak hanya menambah luasan lahan, desa juga menargetkan terbentuknya manajemen pertanian yang lebih profesional di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Program ini disiapkan sebagai strategi jangka panjang untuk memaksimalkan potensi desa sekaligus membuka ruang usaha baru yang lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar. Dengan rencana pembukaan lahan hingga 100 hektare, pemerintah desa ingin memastikan sektor pertanian menjadi penggerak ekonomi utama masyarakat.

Kepala Desa Kahala, Mahlan, menjelaskan bahwa perluasan lahan dilakukan bertahap agar kemampuan pengelolaan dapat meningkat secara stabil dan terukur.

“Setiap perluasan lahan harus diikuti peningkatan kapasitas pengelolanya. Kami tidak ingin hanya memperluas wilayah tanam, tapi memastikan hasil yang didapat benar-benar optimal,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).

Ia menegaskan bahwa penguatan BUMDes menjadi kunci agar pertanian desa tidak hanya berjalan, tetapi berkembang sebagai sistem yang modern serta siap diwariskan ke generasi berikutnya.

“Orientasi kami bukan proyek sesaat. Kami ingin pertanian di Kahala memiliki sistem yang bisa terus hidup untuk masa depan,” tambah Mahlan.

Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Kabupaten Kukar melalui DPMD memberikan bantuan sarana pertanian, pendampingan teknis, hingga akses pelatihan bagi kelompok tani. Dukungan ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas produksi sehingga target pembukaan lahan dapat tercapai sesuai rencana.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan bahwa sektor pertanian saat ini menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan ekonomi desa. Menurutnya, langkah Desa Kahala menunjukkan bahwa BUMDes dapat menjadi motor inovasi jika diarahkan pada sektor yang benar-benar produktif.

“BUMDes punya peluang besar masuk ke usaha strategis seperti pertanian. Kuncinya ada pada manajemen yang tertata dan komitmen untuk terus belajar,” tegasnya.

Ia memastikan pemerintah kabupaten akan terus memperkuat pendampingan agar desa mampu membangun model bisnis pertanian yang berkelanjutan.

“Setiap desa kami dorong memiliki sektor unggulannya sendiri. Harapannya, BUMDes tidak hanya berjalan, tetapi memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Arianto.

Exit mobile version