Dewan Khawatirkan Pembangunan Alun-alun Sinjai Menambah Genangan Air

Dewan Khawatirkan Pembangunan Alun-alun Sinjai Menambah Genangan Air

REPUBLIKNEWS.CO.ID,SINJAI — Wakil Ketua DPRD Sinjai, Mappahakkang mengkhawatirkan pembangunan Alun-alun yang akan dikerjakan Dinas PUPR bakal menambah genangan air saat intensitas hujan lebat turun. Apalagi, wilayah kuliner di Jalan Tondong, Kelurahan Biringere, Sinjai Utara sudah menjadi langganan genangan air dan termasuk banjir.

Pernyataan itu disampaikan saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang rapat DPRD Sinjai, Rabu (31/5/2023) bersama Asosiasi Pedagang Kuliner, Dinas PUPR, Disperindag dan ESDM serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) terkait pembangunan Alun-alun dan relokasi para pedagang.

“Kami khawatir jika pembangunan Alun-alun bisa menambah genangan air di jalan tondong. Sebab, dari hasil pemaparan konsultan perencanaan tadi ketinggian dasar bangunan dari jalan aspal 70 sentimeter hingga 1 meter” ujar ketua DPD PAN Sinjai itu.

Jika itu terjadi kata Mappahakkang, hal tersebut akan merembes dan berdampak pada aset pemerintah salah satunya sekolah SMA 5 Sinjai dan gedung perkantoran serta bangunan disekitar wilayah rencana pembangunan alun-alun tersebut. Juga, termasuk perumahan di BTN Gojeng akan terdampak sebab struktur kondisi tanah yang rendah.

Senada anggota DPRD dari fraksi PKS, Akmal berharap dengan desain perencanaan pembangunan Alun-alun ini, air bisa mengalir dengan baik apalagi wilayah tersebut menjadi langganan banjir.

“Mudah-mudahan dengan rencana baik pemerintah daerah dengan ketinggian dasar bangunan kurang lebih 1 meter tidak menjadikan jalan tondong menjadi sungai saat hujan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sinjai, Haris Ahmad menjelaskan bahwa diawal rencana pembangunan Alun-alun tidak lain untuk kepentingan masyarakat.

Dimana pihaknya menerima beberapa keluhanan-keluhan masyarakat seperti parkir yang menganggu masyarakat setempat, saat diadakan kegiatan pembangunan dan termasuk lokasi kuliner di jalan tondong yang menjadi langganan banjir.

“Untuk mengantisipasi banjir nantinya, kami akan membongkar drainase-drainase yang tertutup sekeliling lapangan sinjai bersatu mulai dari jalan abdul latif, jalan tondong hingga arah ke jalan sudirman,” ungkapnya.

Menurut Haris Ahmad, untuk arah air pihaknya, tidak akan mengarahkan ke sungai bonto pare karena sesuai pengamatan selama ini, justru dari bonto pare arus mengundang banjir dan air yang selalu masuk ke arah lapangan sinjai sehingga akan kita tutup selanjutnya.

“Untuk arah air nantinya akan kita arahkan ke Jalan Jenderal Sudirman,” pungkasnya. (Asrianto)