Republiknews.co.id

Dianggap Sebagai ‘Alat Sedot’ Uang Rakyat, Mahasiswa Makassar Desak Presiden Bubarkan BPJS Kesehatan

Aksi Demonatrasi di Kantor BPJS Kesehatan, Jl. A.P Pettarani, Kota Makassar, Jumat (27/09/2019).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Lagi, Front Mahasiswa Makassar Menggugat, aliansi dari beberapa organisasi internal dan eksternal kampus ini meneriakan pembubaran BPJS.

Terhitung, sudah ke 5 kali aliansi ini turun. Sejak aksi pertama, Front Mahasiswa Makassar Menggugat melihat BPJS sebagai lumbung atau alat sedot uang rakyat.

Dalih tiap tahun defisit seharusnya bisa menjadi ajang evaluasi struktural BPJS.

“Bukan evaluasi pada tataran penambahan harga iuran. Kami meminta sesegara mungkin presiden Joko Widodo untuk membubarkan BPJS Kesehatan,” kata salah satu orator, saat melakukan aksi Demonstrasi di Kantor BPJS Kesehatan, Jl. A.P Pettarani, Makassar, Jumat (27/09/2019).

BPJS Kesehatan juga dianggap sering bermasalah dengan pihak rumah sakit sehingga dampaknya dirasakan langsung oleh pasien yang merupakan peserta BPJS itu sendiri.

“Dari ragam kasus kami temui bahwa pasien BPJS di rumah sakit sering diperlakukan tidak manusiawi bahkan ada yang diberikan obat yang tidak sesuai,” ucap Ado selaku jenderal lapangan.

“Kenapa BPJS Kesehatan harus dibubarkan! Karena sederhana saja kita lihat dari realita yang ada, bahwa masyarakat kelas menengah ke bawah dalam hal ini, buruh, petani, nelayan, supir pete-pete, dan orang miskin di perkotaan, sangat tercekik penghasilan rendah bahkan ada yang tidak menentu dipaksa membayar iuran yang hasilnya juga tidak nikmat dan tidak maksimal pelayanannya,” tutur Mahasiswa STIE Wirabhanti ini.

Lanjut ado, mereka akan berdiri tegak untuk membubarkan BPJS Kesehatan karena menyentuh bagian paling mendasar manusia yang memberatkan secara ekonomi, dimana ekonomi negara masih di dikte oleh kaum kapitalisme. (Idris)

Exit mobile version