REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA – Sejumlah jurnalis tergabung dalam komunitas Komisi F yang berposko di DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar bincang-bincang tentang upaya menangkal berita hoaks. Hal ini dilakukan guna menyikapi semakin maraknya pemberitaan hoaks belakangan ini.
Dialog ini juga sebagai rangkaian dari Rapat Kerja (Raker) Komisi F DPRD Sulsel yang digelar di Villa dan Cafe Weekend Malino, Kabupaten Gowa, Sabtu-Minggu (29-30/11/2025).
“Ada banyak berita yang diliput teman-teman di DPRD Sulsel, tentunya perlu verifikasi agar tidak salah tafsir dalam pemberitaan,” ujar Ketua Komunitas Komisi F DPRD Sulsel, Arif Situju dalam kegiatan diskusi tersebut.
Selain itu, ia menekankan agar setiap informasi dari para narasumber, utamanya anggota dewan dengan mitra kerjanya di Pemerintah Provinsi Sulsel sebaiknya diverifikasi agar tidak menimbulkan kesalahan yang berujung pada berita hoaks.
Sementara itu, anggota komunitas Komisi F, Nasrun Nur menambahkan bahwa kehadiran jurnalis yang berposko di kantor DPRD Sulsel tentunya memiliki peran penting guna menyebaran setiap informasi yang keluar dari dewan.
“Peran media penting dalam setiap penyebaran informasi. Jurnalis memiliki kontribusi besar dalam hal pemberitaan yang berimbang, memberi kritik, saran masukan atas kerja-kerja anggota DPRD,” paparnya.
Berdasarkan hasil Raker komunitas Komisi F yang digelar selama dua hari tersebut, menerbitkan rekomedasi yang nantinya menjadi masukan kepada pihak sekretariat DPRD Sulsel.
Rekomendasi tersebut, yakni keterbukaan informasi bagi publik terhadap keputusan yang menjadi produk hukum DPRD Sulsel. Kerja sama peliputan kerja-kerja anggota seperti reses, kunjungan kerja, serta hal dianggap penting untuk diberitakan.
Ketua Komunitas Komisi F, Arif Situju mewakili seluruh anggota juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan DPRD Sulsel yang mendukung kegiatan tersebut. Ia juga meminta seluruh jurnalis yang bertugas di DPRD Sulsel guna menjaga soliditas dan kebersamaan. (*)
