REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa melibatkan peran Bunda Pendidian Anak Usia Dini (PAUD) Priska Paramita Adnan dalam mensosialisasikan upaya transisi PAUD ke sekolah dasar (SD) agar lebih menyenangkan.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Sosialisasi Partisipasi Orang Tua dan Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung Pembinaan, Penyelenggaraan dan Pengembangan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Kali ini sosialisasi tersebut dipusatkan di TK Aisyiyah Sungguminasa.
Priska menuturkan, kegiatan ini tidak lain bertujuan untuk mendorong partisipasi orangtua dalam mendukung penyelenggaraan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk kami mengajak dan mendorong orang tua mendukung program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan,” katanya dalam pertemuan, kemarin.
Selain itu, Priska juga menjelaskan, maksud dari program transisi PAUD ke SD itu adalah untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas awal harus selaras dan berkesinambungan.
Sementara,Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa Harianti menjelaskan, sejauh ini Dinas Pendidikan telah melakukan sosialisasi dengan mengeluarkan surat edaran terkait transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Dimana isi dari surat edaran tersebut mendorong bahwa satuan pendidikan perlu menghilangkan tes Membaca, Menulis dan Berhitung (Calistung) dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar.
“Termasuk pula bahwa satuan pendidikan wajib menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru baik di PAUD maupun di SD selama dua minggu pertama, dan menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan pondasi anak yang dibangun secara continue dari PAUD hingga kelas dua pendidikan dasar,” terangnya.
Tidak hanya itu, Harianti mengatakan, jika Program Transisi PAUD ke SD ini penting agar dapat mengakhiri miss konsepsi yang selama ini beredar di masyarakat bahwa kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada Calistung dan dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.
“Selain itu bahwa orang tua selama ini bangga kepada anaknya yang usia PAUD jika anak tersebut sudah lancar membaca lancar berhitung saat memasuki kelas Sekolah Dasar di kelas awal, hal-hal inilah yang perlu dihilangkan dari pemikiran orang tua,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan Program Transisi PAUD ke SD bisa lebih dipahami oleh para orang tua siswa dan tidak lagi menjadikan kemampuan Calistung di usia PAUD sebagai bukti keberhasilan anak.