Diskresi, Jalan Andi Sukri Sappewali Ambil Alih Kepemimpinan Golkar di Bulukumba

Diskresi, Jalan Andi Sukri Sappewali Ambil Alih Kepemimpinan Golkar di Bulukumba

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BULUKUMBA — Nama mantan Bupati Bulukumba dua periode, A.M. Sukri Sappewali ramai jadi pembahasan publik di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pasca mengungkapkan niat ingin menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Bulukumba.

Niatan purnawirawan TNI itu ingin menahkodai Golkar Bulukumba karena dilandasi beberapa alasan. Selain ingin mengembalikan kedudukan Golkar di pucuk pimpinan DPRD Bulukumba itu dan memenangi berbagai event pemilihan politik, Andi Sukri sapaannya juga ingin membuktikan melalui Partai Golkar bahwa Putra Bulukumba mampu duduk di DPR RI.

Hanya saja, langkah yang diambil Andi Sukri tersebut sedikit berat, pasalnya ia bukanlah merupakan kader Partai Golkar, dengan kata lain figur dari luar internal Partai.

Pelaksana Tugas (Plt) ketua Golkar DPD II Bulukumba, Nirwan Arifuddin menjelaskan jika Andi Sukri serius ingin bertarung di Musda, ia harus menempuh jalur Diskresi.

“Saya sudah ketemu sama beliau (Andi Sukri). Beliau ayahanda sudah mengungkapkan ketertarikan ingin gabung di Golkar untuk kendaraan menunju DPR RI. Soal jadi Ketua Golkar beliau belum bahas lebih jauh,” kata dia saat dikonfirmasi via sambungan telpon, Senin (29/3/2021).

Lebih lanjut, sekertaris Bappilu DPD II Golkar Sulsel itu mengungkapkan siapa saja berhak mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Golkar tapi tidak serta-merta dikarenakan Golkar punya mekanisme. Pertama yang hendak jadi ketua minimal tercatat sebagai pengurus lima tahun berturut turut. Kedua taat asas manfaat. Hal ini berlaku di internal pengurus Partai.

Untuk diluar internal pengurus partai haruslah menempuh jalan diskresi dari ketua umum partai Golkar, Airlangga Hartarto.

“Diskresi itu tentu diusulkan dari DPD I yang meneruskan ke Ketua Umum. Kalau ada diskresi dari ketua umum, baru bisa jadi Calon Ketua,” sambung Nirwan menjelaskan.

Namun, itu juga tidak serta-merta kata dia karena ada pemilik hak suara.

Di Golkar Bulukumba sendiri ada 15 yang memiliki hak suara, yakni pimpinan kecamatan berjumlah 10, DPD II 1 suara , DPD I satu suara, dan dewan pendiri didirikan. Kemudian sayap partai serta dewan penasehat/pertimbangan.

“Kalaupun kita ketemu diskresi itu hanya syarat untuk sebagai Calon Ketua, belum tentu terpilih,” ujar Nirwan.

Terlepas hal tersebut, selaku Plt ketua Golkar Bulukumba ia mengapresiasi dan menyambut hangat Andi Sukri yang ingin bergabung di Partai Golkar. Ia mengaku bangga lantaran ada mantan Bupati yang mau bergabung dengan partai Golkar, tentunya dengan niat mau melihat Golkar lebih baik dan tumbuh berkembang.

“Saya kira ayahanda Andi Sukri kita harus hormati niatnya ingin bergabung di Golkar. Karena yakin dan percaya masih ada juga militansi beliau,” sambung Nirwan.

“Saya sendiri justru senang kalau banyak yang mau bertarung di musda. Itu artinya Golkar ini seksi dan partai qualified menuju 2024,” pungkasnya. (Arnas)