REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmennya dalam mendukung olahraga berbasis komunitas dengan turut ambil bagian dalam kegiatan Seluang Bike Jambore MTB 2025 yang digelar di depan halaman Stadion Rondong Demang Tenggarong. Acara ini menjadi ajang berkumpulnya komunitas pecinta sepeda dan motor klasik dari berbagai daerah.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh kegiatan positif semacam ini, terutama yang melibatkan olahraga dan komunitas hobi yang aktif di tengah masyarakat.
“Sepeda dan motor klasik bukan hanya alat transportasi, tapi sudah menjadi gaya hidup dan bagian dari identitas komunitas,” ujarnya, Sabtu (03/05/2025).
Meski pelaksanaan teknis acara berada di bawah kewenangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kukar, Dispora Kukar tetap berperan aktif dengan menghadirkan komunitas sepeda dan motor antik dalam rangkaian kegiatan.
Dispora juga mengundang para kolektor dan pencinta kendaraan klasik untuk berpartisipasi, baik sebagai peserta maupun pengisi pameran.
“Mereka bisa menampilkan atau menjual koleksi sepeda dan motor lawas di lokasi acara. Ini juga bisa jadi ajang tukar pengetahuan antar kolektor,” kata Ali Husni.
Menurutnya, tren kendaraan klasik seperti sepeda ontel dan motor tua kini kembali digemari. Kegiatan ini pun dinilai sebagai bentuk pelestarian nilai sejarah sekaligus memperkuat jalinan antaranggota komunitas.
“Ini bisa jadi ajang nostalgia yang juga berdampak positif bagi pengembangan ekonomi kreatif,” tambahnya.
Lebih jauh, Ali Husni menekankan bahwa kegiatan komunitas seperti ini memiliki kontribusi nyata dalam mendukung olahraga masyarakat. Komunitas sepeda ontel, misalnya, kerap mengadakan konvoi rutin yang sekaligus menjadi sarana olahraga dan hiburan.
Selain itu, Pihaknya juga merencanakan pengiriman delegasi Kukar ke ajang Pekan Olahraga Nasional (Pornas) 2025 di Lombok.
“Olahraga masyarakat itu tumbuh dari kesadaran dan kecintaan warga, bukan dari program-program formal semata. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi, bukan mendominasi,” tutupnya.