REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Menghadapi musim kemarau yang diprediksi terjadi mulai Juli 2025, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) terus mempercepat capaian luas tanam, khususnya untuk komoditas strategis seperti padi dan jagung.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menyampaikan bahwa bulan Mei dan Juni merupakan fase krusial dalam kalender pertanian, terutama di wilayah Kalimantan Timur.
“Saat ini kami sedang gencar mempercepat masa tanam agar target bisa tercapai sebelum kemarau datang, sesuai prakiraan dari BMKG,” ujarnya, Rabu (28/05/2025).
Menurut Taufik, percepatan tanam ini dipantau langsung oleh Kementerian Pertanian melalui sistem monitoring harian. Kalimantan Timur, termasuk Kukar, saat ini tercatat berada di zona hijau, yang menandakan bahwa capaian luas tanam telah melebihi 85 persen.
“Capaian ini menunjukkan kesiapan petani dan dukungan pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan,” imbuhnya.
Meski menghadapi efisiensi anggaran, Distanak Kukar memastikan tidak ada pemangkasan signifikan terhadap target produksi. Penyesuaian operasional dilakukan agar program strategis tetap berjalan tanpa mengorbankan hasil.
“Tahun ini anggaran sektor pertanian mencapai hampir Rp246 miliar. Lebih dari Rp100 miliar di antaranya dialokasikan untuk program bantuan langsung ke masyarakat, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti irigasi dan jalan usaha tani,” jelas Taufik.
Di samping percepatan produksi, Distanak Kukar juga memberi perhatian khusus pada regenerasi petani. Program petani milenial terus digencarkan agar sektor pertanian tetap adaptif terhadap perkembangan teknologi dan perubahan generasi.
“Modernisasi pertanian tidak akan berhasil tanpa keterlibatan SDM muda. Karena itu, kami fokus juga pada pelatihan, pendampingan, dan pemberdayaan generasi baru di sektor ini,” tutupnya.