REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Dalam perayaan “Ruang Keluarga” yang digelar NIPAH PARK dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kalla Ke-73 Tahun pihaknya berhasil mendorong gerakan nirsampah dalam penyelenggarannya.
Event ini berlangsung di Rooftop Garden NIPAH PARK, Sabtu, 25 Oktober 2025 lalu. Gerakan ini menjadi komitmen NIPAH PARK terhadap keberlanjutan lingkungan, dalam aksi tersebut pihaknya berkolaborasi bersama Rekan Sampah. Salah satu inisiatif pengelolaan sampah berbasis komunitas di Makassar.
Kolaborasi ini bertujuan mendaur ulang sampah organik dan anorganik yang dihasilkan selama kegiatan berlangsung. Dimana berdasarkan hasil pencatatan awal pengelolaan sampah selama kegiatan tercatat total 101,8 kilogram sampah yang berhasil dikumpulkan.
Koordinator Divisi Nirsampah Rekan Sampah, Winarni menyebutkan, dari total sampah yang dikumpulkan selama kegiatan terbagi atas sampah residu dengan porsi 53,12 persen atau sekitar 54,08 kilogram, disusul oleh sampah plastik sebanyak 28,1 kilogram atau 27,6 persen, dan sampah organik sebanyak 19,62 kilogram atau 19,27 persen.
“Seluruh hasil pengolahan ini akan disusun dalam laporan akhir yang akan dirilis dalam dua hingga tiga bulan mendatang,” katanya, dalam keterangannya, Kamis, (30/10/2025).
Rekan Sampah, merupakan bagian dari Rumata’ Artspace, dimana dikenal melalui kiprahnya dalam Makassar International Writers Festival (MIWF) sejak 2019 dengan semangat untuk mengurangi dan mengelola sampah hingga seminimal mungkin tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Melalui divisi khusus mereka, Rekan Sampah juga aktif melakukan perhitungan jejak karbon dalam setiap kegiatan komunitas dan festival seni di Makassar.
Ia mengungkapkan, dalam kerjasama ini, Rekan Sampah sebagai mitra monitoring pengelolaan sampah di lingkungan green collaborator NIPAH PARK. Kolaborasi ini mencakup pemantauan pasca-event selama dua hingga tiga bulan untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan efektif dan hasil akhirnya dapat terukur secara nyata.
“Prosesnya mencakup pemilahan sampah hingga pengelolaan kembali. Untuk sampah organik akan diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik akan dihitung emisinya. Laporan monitoring kepada pihak green collaborator akan diperbarui secara berkala setiap dua hingga empat pekan, dan akan dilengkapi dengan analisis di akhir periode.” ungkapnya.
Melalui laporan berkala yang disusun oleh Rekan Sampah, NIPAH PARK akan menerima pembaruan terkait volume sampah organik dan anorganik yang berhasil diolah, mulai dari jumlah sampah organik yang dikonversi menjadi pupuk maggot, hingga seberapa besar sampah plastik yang berhasil dikelola dan dimanfaatkan kembali.
Sementara, Operational Manager NIPAH PARK & Office, Andi Muhammad Imam Rafsanjani mengatakan, NIPAH PARK komitmen terhadap pengelolaan sampah juga terus diperkuat dengan sistem pemilahan di area mal.
Misalnya, untuk sampah organik dan anorganik sudah mulai dipisahkan dengan membagi tempat sampah di area mal menjadi tiga kategori yakni, paper, plastik atau kaleng, dan sisa makanan.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan tempat pengolahan sampah organik menjadi pupuk di sekitar area rumah sampah di belakang mal. Sementara sampah daun dan ranting dari tanaman di NIPAH PARK juga sudah diolah menjadi pupuk kompos yang dipimpin oleh tim landscaper NIPAH PARK,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor, seperti dengan Rekan Sampah, NIPAH PARK menunjukkan bahwa pengelolaan sampah dapat menjadi bagian dari sistem bisnis yang berkelanjutan, bukan sekadar aktivitas pasca-event.
Upaya keberlanjutan ini juga semakin diperkuat dengan prestasi tim Small Group Project ‘PUPUK’ NIPAH PARK, yakni salah satu tim yang mewakili KALLA dan berhasil meraih medali emas pada ajang Improvement Convention di Yogyakarta pada 18 hingga 28 September 2025. Penghargaan ini diberikan atas inovasi dalam mengolah limbah organik menjadi pupuk yang efisien dan ramah lingkungan, salah satu bukti nyata keberhasilan penerapan prinsip hijau di lingkungan NIPAH PARK.
Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, kolaborasi ini menjadi bagian dari perjalanan panjang KALLA Property dalam memperkuat ekosistem properti berkelanjutan.
Dengan menggabungkan konsep ruang publik hijau, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah, NIPAH PARK terus berupaya dalam membangun kesadaran masyarakat urban akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan.
“Melalui sinergi ini, NIPAH PARK berupaya memperkuat ekosistem green lifestyle di lingkungan mal, sekaligus mengedukasi pengunjung dan tenant untuk berpartisipasi dalam gerakan pengelolaan sampah,” Muhammad Imam.
