REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat peran Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di tingkat desa sebagai langkah strategis dalam mendorong kemandirian dan inovasi masyarakat pedesaan.
Komitmen ini ditegaskan Kepala DPMD Kukar, Arianto, usai menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur, belum lama ini. Rakernis tersebut membahas arah kebijakan penguatan kelembagaan Posyantek serta sinergi lintas sektor dalam pengembangan teknologi tepat guna di wilayah pedesaan.
Menurut Arianto, penguatan kelembagaan Posyantek merupakan fondasi penting dalam menciptakan ekosistem inovasi desa. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat konsultasi dan pendampingan bagi masyarakat dalam merancang serta mengembangkan alat atau sistem kerja sederhana yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
“Posyantek bukan hanya tempat pamer alat, tapi pusat inovasi masyarakat desa. Melalui lembaga ini, kita bisa menumbuhkan semangat kemandirian dan kreativitas warga,” ujarnya, Senin (04/08/2025).
Arianto menjelaskan, DPMD Kukar saat ini tengah melakukan pemetaan terhadap Posyantek yang telah terbentuk di sejumlah kecamatan. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana lembaga tersebut berperan aktif serta memahami tantangan yang dihadapi di lapangan.
Selain memperkuat kelembagaan, DPMD Kukar juga mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan perguruan tinggi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan lebih banyak inovator muda desa yang dapat mengembangkan teknologi tepat guna secara berkelanjutan.
“Kami ingin mahasiswa terlibat langsung dalam proses inovasi di lapangan. Sinergi ini diharapkan memperkaya ide sekaligus mempercepat adopsi teknologi di masyarakat,” tambahnya.
Dalam Rakernis tersebut, turut dibahas rencana pembentukan Posyantek Plus, yaitu pengembangan lembaga berbasis digital yang memungkinkan sistem pelaporan, konsultasi, serta pendampingan dilakukan secara daring. Inovasi ini dinilai penting untuk menjawab tantangan era digital sekaligus memperluas jangkauan layanan bagi masyarakat desa.
DPMD Kukar optimistis, penguatan Posyantek yang dikombinasikan dengan dukungan akademisi dan sektor swasta akan menjadi motor penggerak kemajuan desa. Selain mendorong inovasi, langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi masyarakat desa.
“Harapannya, Posyantek di Kukar ke depan bukan hanya aktif di tingkat lokal, tapi juga mampu menjadi motor penggerak inovasi daerah,” tutup Arianto.
