Republiknews.co.id

DPRD Buteng ke Pemkab: Harus Cepat Cari Solusi TPA

Salah satu titik pembuangan sampah yang tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, di Kelurahan Watolo, Kecamatan Mawasangka. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH — Ketua komisi III DPRD Kabupaten Buton Tengah ( Buteng), Tasman, sangat menyayangkan kondisi di wilayah dimana banyak sampah yang berserakan tanpa ada pengelola yang baik dari Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait harus mencari solusi terbaik sebelum tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ada.

Hari ini di lakukan untuk membersihkan sampah – sampah yang berserakan di mana- mana dan mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas. mengotori lingkungan serta akan menimbulkan penyakit jika di biarkan berlarut-larut.

“TPA dari 2021 belum selesai-selesai. sementara masalah yang mendesak saat ini adalah sampah yang berserakan di mana-mana, bau busuk, pencemaran lingkungan bahkan dapat mendatangkan penyakit,” tuturnya saat di konfirmasi, Kamis (02/11/2023)

Olehnya itu, ia berharap, Pemda Buteng melalui Dinas Lingkungan hidup harus memiliki alternatif dan langkah -langkah teknis untuk menangani sampah yang berserakan di jalanan, agar lingkungan dapat terlihat indah dan terhindar dari penyakit.

Di tempat yang berbeda, Kepala Bidang pengelolaan Sampah dan Limbah P3 Dinas Lingkungan Hidup Buteng, Sabaruddin mengakui bahwa Buteng saat ini darurat sampah. Hal ini di sebabkan tidak adanya TPA dan susahnya mencari lokasi Tempat Pembuangan  Sampah Sementara (TPS). Sebab tidak ada warga Buteng bersedia lahannya di jadikan lokasi pembuangan sampah.

“Pertama memang tidak adanya TPA, dan yang kedua kendalanya di lapangan kadang warga tidak maukan lahannya di gunakan untuk pembuangan sementara, dan yang ketiga masalah anggaran,” tuturnya saat di konsumsi oleh rekan media di ruangan kerjanya, kamis (02/11/2023).

Meski demikian,ia menegaskan, semua kecamatan telah memiliki TPS. Meskipun lahan yang mereka gunakan masi lahan pribadi petugas sampah tersebut.saat ini pihaknya telah memaksimalkan kinerja petugas di lapangan untuk menangani hal ini, agar pencemaran lingkungan, seperti bau busuk dan sampah yang berserakan dapat teratasi.

“Karena kurangnya anggaran, maka saat ini kami memaksimalkan petugas yang ada, sehingga kami belum bisa melayani setiap desa dan seluruh kecamatan,” tuturnya

Untuk di ketahui, saat ini pelayanan sampah masi sebatas di Lima kecamatan dengan jumlah petugas yang aktif 18 orang. Diantaranya Kecamatan Mawasangka hanya dua kelurahan dengan jumlah petugas limah orang. Kecamatan Talaga raya satu kelurahan dan dua desa dengan jumlah petugas dua orang. Kemudian kecamatan Mawasangka Tengah satu kelurahan dengan petugas satu orang. Kecamatan Gu, dua kelurahan dan satu desa dengan petugas limah orang serta dan kecamatan Lakudo tiga kelurahan dengan petugas lima orang. (ADV)

Exit mobile version