Republiknews.co.id

Drg. Ruslin Perkenalkan FKG Unhas di Khatmandu University School of Medical Sciences Nepal

REPUBLIKNEWS.CO.ID, NEPAL — Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K) jadi Dosen Tamu di Khatmandu University School of Medical Sciences, Nepal, Senin (03/02/2020).

drg. Ruslin mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari kunjungannya menghadiri undangan Panitia “10th Joint Meeting and Scientific Programme of Nepalese Association of Oral and Maxillofacial (NAOMS) and Japanese Society of Oral and Maxillofacial Surgeons (JSOMS) di Chitwan, Bharatpur, Nepal.

drg. Ruslin mengangkat topik “Current Dentistry and the Development of Oral and Maxillofacial Surgery in Indonesia”.

Dalam pemaparannya, drg. Ruslin menjelaskan, Indonesia saat ini merupakan salah satu negara dengan tingkat masalah kesehatan gigi dan mulut tertinggi di dunia. Survei RISKESDAS tahun 2018, sekitar 57,6% dari populasi memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut. Ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya terbatasnya tenaga kesehatan, tidak meratanya keberadaan dokter gigi, terbatasnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut di masyarakat serta terbatasnya fasilitas di puskesmas dan tempat-tempat kesehatan lainnya”, kata drg. Ruslin.

“Dari segi rasio, Indonesia memiliki jumlah dokter gigi yang rendah jika dibanding dengan jumlah populasi yakni 1: 24.000, sementara standar rasio dari WHO adalah 1: 2.000″. Walaupun saat ini program pendidikan dokter gigi di Indonesia berjumlah 32 center baik fakultas maupun program studi dari 17 Perguruan Tinggi Negeri dan 15 Perguruan Tinggi Swasta,” ucap drg. Ruslin.

“Sama halnya dengan perbandingan jumlah tenaga kesehatan dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial yang masih kurang memadai. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat dan menyebar di ribuan pulau wilayah Indonesia membutuhkan pelayanan kesehatan yang meliputi sarana prasarana kesehatan yang memadai serta tenaga kesehatan yang mumpuni,” ujarnya.

“Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin menjadi sentra pendidikan spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial yang ke lima di Indonesia yang mendapat ijin dari LAM-PTKes untuk menyelenggarakan pendidikan dan ini pertama di Indonesia Timur,” sambung drg. Ruslin sambil menampilkan profil Unhas, agar peserta dapat melihat dan mengenal lebih jauh Universitas Hasanuddin.

“FKG Unhas berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan gigi dengan menyediakan dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang berkualitas melalui Pendidikan di RSGM Unhas dan Dental Center RS Unhas serta pengembangan beberapa afiliasi tempat pelayanan kesehatan hingga ke daerah-daerah”, drg. Ruslin lagi

Diakhir pemaparannya, drg. Ruslin menjelaskan tentang strategy kedepan FKG Unhas, dimana FKG Unhas akan selalu membuka dan menguatkan kerjasama dengan kampus-kampus di seluruh dunia serta menambah kolaborasi internasional yang diharapkan akan bermanfaat untuk memenuhi layanan pendidikan, research dan innovasi untuk meningkatkan kepedulian kesehatan gigi dan mulut di seluruh Indonesia khususnya di indonesia bagian timur.

Turut hadir pula Prof. Dr. Chandan (Direktor Dental School of Kathmandu University), Prof. Dr. Manoj Humagain (Periodontology, Kathmandu University), Prof. Masaru Murata, DDS., Ph.D (Professor Oral Regenerative Medicine Health Sciences University of Hokkaido), Asisten Prof. Kazuto Kurohara, DDS., Ph.D. (Staf Department of Oral and Maxillofacial Surgery Graduate School of Medicine, Mie University), beberapa staf Kathmandu University serta Mahasiswa Kedokteran Gigi Kathmandu University School of Medical Sciences.

Laporan: Abdul Majid Asinu (Humas FKG Unhas)

Exit mobile version