REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA — Ditengah keterbatasan yang kerap melingkupi pendidikan anak berkebutuhan khusus, sinar harapan justru muncul dari empat siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Keberhasilan mereka menembus seleksi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan mewakili Benua Etam di kancah nasional menjadi bukti nyata dedikasi dan komitmen para pendidik yang tak kenal lelah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 3 Kabupaten Kukar, Muhammad Ruslie, mengutarakan kebanggaannya atas pencapaian ini. Menurutnya, perhatian khusus yang diberikan kepada siswa SLB mulai menunjukkan hasil nyata.
“Kami berusaha memastikan mereka mendapatkan perlakuan yang setara dengan siswa lainnya, dan hasilnya bisa kita lihat sekarang,” ujarnya.
Baca Juga : Di Muara Jawa, Edi Damansyah Ungkap Program Baru Rp150 Juta per RT
Keempat siswa tersebut akan berlaga dalam beberapa cabang olahraga: bulu tangkis, lari, catur, dan balap kursi roda.
Mereka dijadwalkan bertolak ke Bogor, tempat ajang O2SN tingkat nasional akan digelar, dalam waktu dekat. Kepala Seksi PSMA dan PKLK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 3, Fadli Yulizannur, menjelaskan bahwa para siswa ini sebelumnya telah melalui seleksi ketat di tingkat provinsi.
“Mereka sudah berjuang di level provinsi, dan sekarang waktunya membawa nama Kalimantan Timur di tingkat nasional,” kata Fadli.
Baca Juga : Bupati Kukar Buka MTQ Antar OPD, ASN Jadi Pelopor Gerakan Mengaji
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk dari Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi, yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Akhmed Reza Fachlevi sendiri mengaku terpanggil untuk memberikan perhatian lebih kepada SLB yang sering kali terpinggirkan.
“Sekolah-sekolah ini membutuhkan fasilitas, tenaga pengajar, dan perhatian yang sama, jika bukan lebih, dari yang diterima oleh sekolah umum,” tegas Reza.
Baca Juga : Kukar Jadi Tujuan Kunjungan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat Dua
Ia pun berjanji akan terus mendorong alokasi anggaran yang memadai untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SLB.
Fadli menekankan bahwa meskipun target kemenangan tentu diharapkan, keberhasilan ini sudah menjadi prestasi tersendiri.
“Menang atau kalah di Bogor, kami sudah bangga dengan mereka. Tapi jika mereka menang, itu akan menjadi pencapaian luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, Fadli juga menyoroti pentingnya perhatian yang berkelanjutan terhadap SLB, khususnya dalam hal penyediaan tenaga pengajar yang kompeten dan fasilitas yang memadai. Ia menegaskan bahwa pendidikan yang layak harus bisa diakses oleh semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. (*)