0%
logo header
Selasa, 06 Juni 2023 12:42

Gandeng Dinas Ketapang, PKK Wakatobi Gelar Festival Pangan Lokal B2SA dan Lomba Menu Serba Ikan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, memberikan sambutan saat festival pangan lokal pengembangan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, Senin (05/05/2023). (Istimewa)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, memberikan sambutan saat festival pangan lokal pengembangan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, Senin (05/05/2023). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, WAKATOBI — Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, bersama Dinas Perikanan dan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) sempat menggelar festival pangan lokal pengembangan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dan lomba menu serba ikan.

Kegiatan tersebut berlangsung di Vila Nadila Wangi-wangi pada, Senin (5/52023).

Bupati Wakatobi, Haliana, mengatakan pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat, sumber pangan yang menjadi komoditas andalan masyarakat di Wakatobi adalah beras, umbi-umbian, sayur-sayuran dan ikan. Pemanfaatan umbi-umbian yang masih rendah, khususnya sumber pangan non beras dipicu persepsi masyarakat bahwa pangan lokal hanya sebagai pangan inverior (bermutu rendah) padahal energi yang dihasilkan umbi-umbian setara dengan energi yang dihasilkan oleh nasi, 100 gram nasi setara dengan 100 gram singkong atau 50 gram sagu 50 gram jagung atau dan 200 gram kentang.

Baca Juga : Pemkab Wakatobi Launching Bantuan Pangan CBP

“Dan ikan sebagai salah satu sumber protein hewani, merupakan bahwa pangan yang paling tinggi di konsumsi leh masyarakat kita,” kata Haliana membuka acara.

Ia berharap, lomba yang digelar hari ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan konsumsi pangan lokal dan konsumsi ikan dengan cara mengembangkan olahan berbahan makanan pangan lokal maupun jenis olahan berbahan baku ikan. “Dinas Kelautan dan Perikanan perlu memantapkan diri dalam pemenuhan pangan bagi masyarakat Wakatobi yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutu yang aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan,” tukasnya. 

Ketua PKK Wakatobi, Eliati Haliana mengungkapkan, tujuan lomba menu serba ikan adalah meningkatkan keterampilan masak berbahan baku ikan, memperkenalkan keragaman masakan berbahan baku ikan kepada masyarakat luas yang berpotensi potensi lokal, menyebarkan informasi tentang ikan, kandungan gizi serta manfaat gizi ikan kepada masyarakat luas yang berbasis potensi lokal, menyebarkan informasi tentang ikan, olahan masakan berbahan baku ikan, kandungan gizi serta manfaat gizi ikan bagi kesehatan dan kecerdasan.

Baca Juga : Workshop Melestarikan Budaya Kabho’a di Pulau Kapota Wakatobi

“Mendukung pemanfaatan sumber daya ikan yang berkedaulatan, berkelanjutan  dan berkearifan lokal untuk kesejahteraan masyarakat dan mampu mendukung minat peserta untuk melihat kemungkinan adanya peluang pengembangan usaha berbasis hasil perikanan,” katanya.

Selain itu juga tujuan utama diadakan lomba menu pangan lokal adalah untuk membudayakan pengolahan pangan lokal dengan mencapai target angka konsumsi ikan pada 2024 yaitu sebesar 62,5 kg/kapita serta ikan utuh segar.

Berdasarkan data susensus 2021 sambung dia, masyarakat Wakatobi memiliki referensi konsumsi yang tinggi pada ikan laut diantarnya TTC, Kakap, dan boronang.

Baca Juga : Kawal Peresmian Listrik 24 Jam Pulau Kaledupa, Anggota DPRD Mayana Turun Lapangan

“Ikan banyak mengandung protein sebagai zat pembangun yang bermanfaat bagi pertumbuhan jaringan tubuh dan asam lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung, kecerdasan otak, pertumbuhan, mengontrol tekanan darah, dan mencegah kanker,” terang dia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Wakatobi, Sulaeman mengatakan, pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk menunjukkan sumber daya manusia yang berkualitas. Berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa untuk dapat hidup sehat dan produktif manusia memerlukan sekitar 45 jenis zat gizi yang harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. 

Karena itu lanjut dia, pola konsumsi pangan merupakan pola perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi sereo.

Baca Juga : Pemkab Wakatobi Peringkat ke-2 Penyelenggaraan Pemerintah Terbaik di Sultra

“Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi maupun gerakan secara terus menerus oleh setiap instansi terkait agar dapat memotivasi kesadaran untuk mengonsumsi makanan berbasis pangan lokal yang cukup tersedia di daera.

Penulis : Gayus Irawadi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646