REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA – Sebagai upaya untuk menekan peningkatan stunting di wilayah Kabupaten Gowa. Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Gowa bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Gowa menggelar Webinar Kesehatan “Cegah Stunting, Ciptakan Generasi Cerdas, Aktif dan Produktif”.
Kegiatan yang dikemas melalui virtual ini diikuti ratusan partisipan yang merupakan kader posyandu dan kader PKK kecamatan, kelurahan dan desa se-Kabupaten Gowa. Dalam pertemuan tersebut juga melibatkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti dr. Citra Kesumasari, M.Kes., Sp.GK, dr. Aidah Juliaty A. Baso, Sp.A, Sp.GK dan Novita Djalal, S.Psi., M.Psi.
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan mengatakan, webinar kesehatan ini sebagai komitmen TP PKK Kabupaten bersama IDI Cabang Kabupaten Gowa dalam upaya pencegahan peningkatan angka stunting di wilayah Kabupaten Gowa.
“Bersama IDI kita berkomitmen untuk ikut mengedukasi para ibu utama para kader posyandu dan TP PKK yang mana mereka itu yang turun di masyarakat yang tiap hari harus menjadi lini terdepan dalam mengidentifikasi stunting,” kata Priska saat membuka kegiatan tersebut, Selasa (07/09/2021).
Menurutnya, penanganan stunting bukan hanya menjadi tugas TP PKK saja. Tetapi penanganan stunting adalah tugas bersama, sehingga butuh keterlibatan semua stakeholder. Saat ini berbagai kegiatan dan program telah dilakukan dalam upaya penurunan dan pencegahan angka stunting.
“Stunting bukan hanya tugas PKK saja, tetapi memang memang harus masif. Intinya jika semua ibu melahirkan anak-anak itu bisa tereduksi dengan baik bagaimana caranya mencegah anak tersebut agar tidak stunting dan berkembang secara optimal maka seharusnya sudah tidak ada lagi stunting di Kabupaten Gowa,” ujarnya.
Priska yang juga Bunda PAUD Kabupaten Gowa ini menjelaskan bahwa penanganan stunting perlu dilakukan karena ini memiliki dampak yang buruk bagi tumbuh kembang anak, baik melalui ilmu pengetahuan, mental maupun tingkat kecerdasan tidak akan tumbuh dengan optimal.
“Selain itu, anak-anak yang terkena stunting lebih mudah mendapatkan permasalahan dan lebih gampang terkena kekerasan, terpapar pornografi, terpapar menjadi begal dan bahkan kesulitan mendapatkan pekerjaan yang baik,” jelasnya.
Dengan sejumlah langka dan upaya penanganan stunting, saat ini angka stunting di Kabupaten Gowa terus mengalami penurunan di angka 3,98. Olehnya dirinya juga berharap seluruh kader posyandu dan PKK untuk terus semangat dalam menjalankan tugas pencegahan stunting.
“Empat tahun terakhir kita sama-sama kerjasama dengan seluruh pihak TP PKK maupun stakeholder yang terkait dalam menurunkan angka Stunting. Beberapa komitmen telah dibuat dalam rangka pencegahan angka stunting dan beberapa kegiatan pun juga telah difokuskan dalam rangka menurunkan angka stunting,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua IDI Cabang Kabupaten Gowa, dr. Suryadi mengaku mengapresiasi penurunan angka stunting di Kabupaten Gowa. Menurutnya ini tidak terlepas dari sejumlah upaya yang telah dilakukan TP PKK setempat. Apalagi Kabupaten Gowa berada pada urutan pertama di Sulsel penurunan angka stunting tertinggi.
“Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari peran serta yang dilakukan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Gowa yang kita banggakan. Kami sangat bangga untuk bisa bekerjasama dengan Pemkab dan TP PKK Kabupaten Gowa untuk menjadi bagian penting dengan berperan aktif dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Gowa,” terangnya. (Rhy)
