REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Gedung Layanan Perpustakaan Kabupaten Gowa secara resmi dibuka untuk masyarakat umum sebagai pusat sarana literasi. Dengan mengoleksi ribuan bahan bacaan yang beragam diharapkan keberadaannya mampu mendorong peningkatan minat baca masyarakat.
Tak hanya itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mendorong, bagaimana peran layanan perpustakaan juga mampu dijadikan sarana atau ruang belajar bagi siswa. Khususnya yang berada dibawa tanggung jawab pemerintah daerah.
“Sebagai bentuk keberlanjutan penggunaan perpustakaan ini, saya menginstruksikan agar mewajibkan siswa SD dan SMP belajar sehari di perpustakaan. Tujuannya agar semakin banyak referensi bacaan yang diketahui oleh anak didik kita,” tegasnya saat menghadiri peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Masyarakat Umum, di Jalan Masjid Raya, Kota Sungguminasa, Rabu (16/11/2022).
Ia mengaku, kedepan seluruh siswa SD dan SMP se-Kabupaten Gowa akan diwajibkan untuk membuka kelas di perpustakaan.
“Jadi ada satu hari di mana mereka belajarnya disini. Waktunya akan diatur oleh dinas terkait, sehingga anak-anak kita bisa melihat dan membaca lebih banyak lagi referensi buku yang ada di tempat ini,” jelas Adnan.
Pembangunan gedung pelayanan literasi ini pun sebagai upaya pemerintah daerah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satunya dengan menyediakan sarana dan prasarana fasilitas literasi.
Lanjutnya, pembangunan tersebut juga merupakan hasil kolaborasi dengan pemerintah pusat melalui Perpustakaan Nasional. Dimana pihaknya mengucurkan dana bantuan sebesar Rp10 miliar, dan ditambah oleh anggaran pemerintah kabupaten untuk penyempurnaan bangunan.
“Dengan diresmikannya ini maka akan menghadirkan layanan perpustakaan yang baik untuk masyarakat. Tujuannya agar kita bisa membangun sumber daya manusia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Adnan beharap, melalui perpustakaan umum ini akan membiasakan masyarakat Kabupaten Gowa lebih membiasakan diri membaca atau menyukai literasi. Khususnya, pada generasi saat ini agar semakin banyak pengetahuan yang bisa didapatkan.
“Semoga ada buku yang mengulas tentang sejarah Gowa. Mulai dari raja Gowa pertama begitupun dengan bupati pertama hingga kesepuluh saat ini. Ini agar anak-anak kita kaya akan bacaan dan sejarah daerah sendiri,” harap Adnan.
Sementara, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, bantuan yang diberikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) ini merupakan program Presiden RI Joko Widodo. Program ini tertuang dalam RPJMN sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM.
“Jika yang kita bangun adalah infrastruktur itu satu atau dua tahun sudah sangat dirasakan masyarakat. Tapi untuk pembangunan SDM ini butuh waktu 15 hingga 20 tahun. Namun berbicara tentang kehadiran negara untuk masa depan bangsa, kita mulai lakukan dari sekarang,” tegasnya.
Ia berpesan agar dalam perpustakaan ini memuat buku sejarah tentang Kabupaten Gowa. Pasalnya Kabupaten Gowa memiliki sejarah yang sangat panjang, bahkan termasuk kabupaten tertua dengan kebudayaannya.
“Semoga bisa menghadirkan ketersediaan bahan-bahan bacaan yang bisa mengantarkan kita kepada ratusan bahkan ribuan tahun yang lampau” jelasnya.
Ia menjelaskan, daerah tersebut dikenal sebagai daerah kelahiran tiga pahlawan nasional. Masing-masing Karaeng Pattingalloang yang di identikkan tentang kecerdasan. Kemudian Karaeng Pattingalloang, yaitu seorang tokoh tentang kecerdasan emosiona, sementara Sultan Hasanuddin itu adalah pahlawan yang dikenal tentang spiritualnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Gowa Ratnawati mengungkapkan, perpustakaan ini terdiri dari empat lantai dengan ruangan yang representatif dan bermanfaat.
Ia menjelaskan, untuk lantai satu merupakan lahan parkir, sekaligus ruang pertemuan. Pada lantai dua disiapkan layanan keanggotaan, koleksi bahan pustaka, internet publik, dan untuk lantai tiga dibangun ruang edukasi anak, teras baca dan teras terbuka, serta di lantai empat terdapat rooftop untuk bersantai.
“Jumlah koleksi buku yang tersedia di gedung perpustakaan saat ini sebanyak 11.271 eksemplar dan jumlah judul sebanyak 4.601 judul dari ragam bacaan,” sebutnya.
