REPUBLIKNEWS.CO.ID, BONE – Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik adalah tingkat gizi peserta didik itu sendiri.
Hal tersebut melatarbelakangi sehingga dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar kegiatan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SDN 13 Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sabtu (23/7/2022).
Tim pelaksana program PKM Dosen PGSD UNM, Muliadi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan penilaian status gizi siswa. Program PKM ini diharapkan dapat membantu sekolah mitra guna mengatasi masalah penilaian status gizi para siswanya.
“Kegiatan ini kita harapkan bermanfaat kepada semua siswa agar mengetahui status gizinya, bagi guru bermanfaat untuk dijadikan indikator kesehatan siswanya,” kata Muliadi.
Terkait dipilihnya SD Negeri 13 Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone sebagai lokasi pelaksanaan, menurutnya ditetapkan berdasarkan hasil observasi sebelumnya. Dimana diperoleh informasi bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru SD setempat terhadap penilaian status gizi siswanya.
“Kendala tersebut diantaranya kurangnya pemahaman dan kepedulian untuk melakukan pengukuran atau penilaian status gizi siswa, serta kurang terampilnya guru mengukur dan menentukan status gizi berdasarkan antropometri (mengukur tinggi badan dan berat badan sesuai usia siswa SD,” beber Muliadi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 13 Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Nurhadi menyambut baik kegiatan tersebut. Sebab menurutnya dapat memberikan edukasi kepada seluruh guru tentang pentingnya mengetahui tingkat gizi siswa di sekolah.
“Kami sangat bersyukur atas kegiatan yang dilakukan di sekolah kami ini sebab dapat memberikan pemahaman baru tentang pentingnya memperhatikan gizi siswa untuk menunjang proses pembelajaran,” ujar Nurhadi saat membuka kegiatan PKM tersebut.
Adapun tahap kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan tiga tahap. Tahap pertama, memberikan pengetahuan atau pemahaman tentang konsep gizi seimbang, tujuan dan manfaat gizi bagi manusia dan lebih khususnya bagi siswa SD dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Tahap kedua dilaksanakan dengan metode pendampingan, yaitu melakukan praktek pengukuran dan penilaian status gizi berdasarkan antropometri, yakni mengukur tinggi badan dan berat badan sesuai tingkatan umur siswa SD.
Sementara tahap ketiga adalah mendemonstrasikan dan melakukan evaluasi pada peserta pelatihan dalam mengimplementasikan penilaian status gizi siswa SD. (*)
