Republiknews.co.id

Gubernur Anies Baswedan Angkat Tokoh Betawi Jadi Nama Jalan dan Gedung di DKI, Ini Daftar Namanya

Gubernur Anies Baswedan resmikan nama-nama tokoh betawi untuk nama jalan dan gedung. (Ist)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah sejumlah nama jalan dengan menggunakan nama tokoh-tokoh Betawi. Anies mengatakan hal ini merupakan bentuk penghormatan atas peran mereka semasa hidup.

“Mereka adalah pribadi-pribadi yang kita kenang, karena mereka telah memberikan manfaat bagi sesama. Mereka ini adalah pribadi-pribadi yang kita kenang, kita ingat karena hidupnya dihibahkan untuk kemajuan,” ungkap Anies di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Tokoh Betawi yang diangkat pun merupakan orang-orang yang cukup terkenal dan memiliki jasa besar dalam perkembangan kota Jakarta. Sebut saja misalnya Mpok Nori, H. Bokir hingga Entong Gendut yang kini menjadi nama jalan di beberapa kawasan di Jakarta.

Ada juga nama Si Pitung yang digunakan sebagai ganti dari Jalan Raya Kebayoran Lama. Tentu hampir semua orang Jakarta tahu siapa sosok Si Pitung. Jawara asli Betawi ini terkenal sejak abad ke-19.

Tak hanya mengubah nama jalan, Anies juga mengubah nama gedung dan perkampungan. Salah satunya, Anies memberikan nama MH Thamrin menjadi salah satu nama perkampungan Budaya Betawi di kawasan Setu Babakan.

Meskipun ada perubahan nama jalan, Anies menegaskan kepada masyarakat agar tidak khawatir terkait pengurusan administrasi data kependudukan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan kepolisian hingga Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait perubahan sejumlah nama jalan itu.

Berikut Nama Jalan yang menggunakan nama Tokoh Betawi:

  1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
  2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
  3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
  4. Jalan H. Bokir Bin Dji’un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
  5. Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu)
  6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
  7. Jalan H. Roim Sa’ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat)
  8. Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur)
  9. Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya)
  10. Jalan KH. Guru Anin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara)
  11. Jalan Hj. Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya)
  12. Jalan A. Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5).
  13. Jalan H. Imam Sapi’ie (sebelumnya Jalan Senen Raya)
  14. Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76).
  15. Jalan M. Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara).
  16. Jalan H. M. Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan).
    16.Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII).
    17.Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke).
  17. Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat).
  18. Jalan Guru Ma’mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya).
  19. Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
  20. Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).

Kemudian untuk nama zona dan gedung yang diganti dengan nama tokoh Betawi, yakni:

  1. Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A)
  2. Kampung KH. Noer Ali (sebelumnya bernama Zona Pengembangan)
  3. Kampung Abdulrahman Saleh (sebelumnya bernama Zona B)
  4. Kampung Ismail Marzuki (sebelumnya bernama Zona C)
  5. Kampung Zona Embrio (sebelumnya bernama Zona Embrio)
  6. Gedung Kisam Dji’un (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Timur).
  7. Gedung H. Sa’aba Amsir (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Selatan
Exit mobile version