Republiknews.co.id

Guru Besar Afrika Selatan Prof Najma Moosa Berkunjung ke Museum Balla Lompoa, Terkesima Peninggalan Sejarah Syekh Yusuf

Guru besar dan akademisi ilmu hukum di University of the Western Cape, Afrika Selatan Prof Najma Moosa saat menerima cinderamata khas Gowa yang diberikan Kadisparbud Gowa Tenriwati Tahri didampingi Kabid Kebudayaan Ikbal Thiro disela-sela berkunjung ke Museum Balla Lompoa Kabupaten Gowa, Selasa (20/06). (Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Guru besar dan akademisi ilmu hukum di University of the Western Cape, Afrika Selatan Prof Najma Moosa berkunjung ke Museum Balla Lompoa Kabupaten Gowa.

Dalam kedatangannya disambut langsung Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Tenriwati Tahri, didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa Ikbal Thiro.

Prof Najma Moosa bersama rombongan pun disambut dengan Gandrang dan Tarian Pakarena, serta disajikan kue-kue khas tradisional daerah. Seperti Barongko, Kue Kenari, dan Kue Pelita.

Prof Najma mengatakan, dirinya sangat kagum dan takjub dengan segala peninggalan-peninggalan yang ada di dalam Musuem Balla Lompoa. Termasuk peninggalan Tuanta Salamaka Ri Gowa Syekh Yusuf Al-Makassari.

“Saya melihat Alquran yang ada dalam peninggalan Raja Tambora itu sama dengan yang ada disini. Intinya banyak hal seperti gambar Syekh Yusuf yang ada disini, tongkat pemberian dari Pemerintah Afrika Selatan, dan lainnya,” katanya di sela-sela kunjungannya, Selasa (20/06/2023).

Ia pun akan menjadi seluruh peninggalan yang disaksikan di Musuem Balla Lompoa ini untuk menjadi refrensi tambahan. Utamanya dalam membuat buku lanjutan terkait Syekh Yusuf.

Sekadar diketahui, Prof Najma adalah guru besar dan akademisi yang sudah lama mengagumi dan meneliti pemikiran dan pengaruh Syekh Yusuf. Di Afrika Selatan, ada jejak perjuangan Syekh Yusuf, ada kampung Makassar, ada keturunan dan pengikutnya, dan pengaruh pemikiran ajaran Islamnya masih terasa.

Sementara, Kadisparbud Gowa Tenriwati Tahri mengaku, dalam kunjungan Prof Najma Moosa tersebut ia menjelaskan beberapa hal mengenai budaya Kabupaten Gowa. Salah satunya pada Tarian Pakarena, menurutnya tarian tersebut menggambarkan kepribadian perempuan Gowa yang dikenal tenang

“Perempuan Gowa itu digambarkan sebagai sosok dengan pribadi yang tenang. Baik dalam hal menyelesaikan persoalan yang ada, maupun yang lainnya sesuai yang digambarkan para penari,” katanya menjelaskan di hadapan Prof Najma Moosa bersama rombongan.

Menurutnya, kunjungan dari tokoh-tokoh nasional hingga internasional ke Museum Balla Lompoa tentunya menjadi hal yang membanggakan. Salah satunya bisa menjadi ajang promosi dalam memperkenalkan sejarah Kabupaten Gowa.

“Allhamdullillah Museum Balla Lompoa kita ini selalu dikunjungi oleh tamu-tamu internasional. Kemarin kita juga dikunjungi oleh peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) yang dihadiri 32 negara, sekarang kita dikunjungi lagi oleh akademisi asal Afrika Selatan. Ini sesuatu yang membanggakan tentunya,” ujar mantan Kabag Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Gowa ini.

Exit mobile version