Republiknews.co.id

Hari Santri Nasional 2020, Ketua PC PMII Kendari: Sosial Media Mesti Dimanfaatkan untuk Dakwah

Ketua PC PMII Kota Kendari, Khiroto Alam Achmad

REPUBLIKNEWS.CO.ID, Kendari – Sejarah hari santri berawal dari keputusan Hasyim Asyari yang kala itu menjabat sebagai Rais Akbar PBNU untuk melakukan resolusi jihad melawan pasukan kolonial di Surabaya, Jawa Timur. Resolusi Jihad itu dikeluarkan saat mendengar tentara Belanda yang berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng sekutu.

Sejak menyerukan resolusi jihad tersebut, para santri dan rakyat pun melakukan perlawanan sengit dalam pertempuran di Surabaya. Pimpinan Sekutu Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby pun tewas dalam pertempuran.

Oleh Pemerintah, Hari Santri Nasional dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Dengan begitu, masyarakat bisa kembali mengingat perjuangan dan meneladankan semangat jihad para santri yang digelorakan para ulama.Namun, kali ini Hari Santri diperingati di tengah situasi pandemi Covid-19.

Dalam memperingati Hari Santri Nasional ini, Ketua PC PMII Kendari Khiroto Alam Achmad berharap agar seluruh santri bangkit tidak hanya pintar mengaji dan berdakwah tetapi juga mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman khususnya era 4.0.

“Saat ini semangat untuk memberdayakan para santri dalam bidang dakwah juga mulai tumbuh di Sosial Media seiring dengan perkembangan Ilmu Teknologi, Informasi dan Komunikasi. Saya bersyukur semangat ini sudah mulai tumbuh dan Sosial Media harus dimanfaatkan dalam bidang dakwah,” ungkapnya dalam release pers yang diterima Republiknews.co.id, Kamis, (22/10/2020).

Ia juga mengatakan, peringatan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober juga merupakan momentum untuk memperkuat semangat gotong royong dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa. Apalagi pandemi berdampak pada aspek sosial-ekonomi masyarakat.

“Semangat ini harus kita kuatkan kembali, yakni kebersamaan menghadapi pandemi Covid-19. Santri merupakan teladan dari sikap warga bangsa yang teguh dalam menjalankan ajaran agama sekaligus terdepan dalam bela negara,” tutupnya. (Falihin)

Exit mobile version