REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menilai, upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan menghadirkan inovasi Aksi Stop Stunting (ASS) sangat membantu dalam mempercepat penurunan angka stunting. Termasuk di wilayah Kabupaten Gowa yang menargetkan angka prevelensi stunting mencapai 16,4 persen.
“Alhamdulillah kita sangat konsen dalam penurunan stunting di Kabupaten Gowa, sehingga dengan adanya inovasi ASS dari Pemprov Sulsel ini tentu akan sangat mebantu kita dalam memberikan intervensi kepada anak yang terkena stunting,” ungkapnya, saat menghadiri Peluncuran Program ASS, di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Jumat (25/07/2025).
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, drg Abd Haris Usman mengatakan, Program ASS akan diberlakukan di 21 desa atau kelurahan di Kabupaten Gowa yang masuk dalam lokus intervensi.
“Jumlah sasaran intervensi di setiap desa dan kelurahan sebanyak 30 balita dan 2 ibu hamil. Dimana masing-masing desa atau kelurahan lokus ditempatkan satu orang Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD), begitupun dengan kader pendamping ditambah Ketua TP PKK desa atau kelurahan yang membantu jalannya program,” jelasnya.
Selain itu, untuk sinkronisasi program daerah dan pemerintah provinsi, pihaknya terus melakukan koordinasi agar sasaran intervensi yang dilakukan oleh Kabupaten Gowa dan Program ASS akan berbeda sehingga semakin banyak anak stunting yang diintervensi.
“Terkait sasaran yang diintervensi, di setiap puskesmas sudah berjalan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal (PMT Lokal) sehingga tentunya sasaran yang telah kami intervensi ini tidak dimasukkan lagi dalam sasaran intervensi pada Program ASS. Maka ini akan mempercepat penurunan stunting,” tegasnya.
Adapun jumlah prevalensi stunting di Kabupaten Gowa dalam tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan yang signifikan yakni di 2022 berada di angka 33 persen, turun menjadi 21,1 di 2023, sementara di 2024 ini kembali turun menjadi 17 persen.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan, dalam Program ASS ini akan melayani anak penderita stunting sebanyak 15.120 anak pada 504 desa atau kelurahan se-Sulsel.
Ia pun akan mengawasi dan memastikan program tersebut betul-betul berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
“Kita akan melibatkan masing-masing 1000 kader gizi TPGD dan PKK di tingkat desa atau kelurahan. Tugasnya memastikan dan mengawasi anak penderita bisa terlepas dari stunting. Nantinya akan ada template pelaksanaan kegiatannya khususnya jam makan, edukasi dan lainnya untuk memastikan makanan tersebut sampai dan masuk ke penderita stunting yang di intervensi,” ungkapnya.
