REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH — Tema Hari Ulang Tahun Buton tengah Ke 6 tahun kata Bupati Buton Tengah Samahuddin, yaitu “Kolaborasi Menuju Buton Tengah yang BERKAH”, Rasa cinta dan rasa memiliki terhadap Kabupaten Buton Tengah hendaknya terpatri dalam dada, tercermin dalam sikap dan mewujud dalam laku setiap diri pribadi masyarakat Buton Tengah.
Hal ini disampaikanya dihadapan Anggota DPRD Buton Tengah, saat Rapat Paripurna, di Sekterariat DPRD Buton Tengah, Rabu (22/07/2020).
“Rasa cinta dan bangga terhadap daerah ini harus termanifestasi dalam kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas sesuai dengan potensi dan profesi kita masing-masing, sehingga tema tersebut tidak hanya indah dalam tataran retorika tapi menjelma dalam implementasi dan karya nyata,” jelasnya La Ramo, sapaan karib Samahuddin.
Ia mengatakan, spirit ini yang harus menjadi alasan kuat sehingga Pemerintahan SAMATAU menjadikan “Kolaborasi Menuju Buton Tengah yang BERKAH” sebagai tema Peringatan HUT ke-6 pada tahun 2020 ini.
Tema ini hendaknya menginspirasi semua pihak untuk bersama-sama mengukir dan memaknai sejarah kehidupan dan kebangkitan kembali Kabupaten Buton Tengah dalam rangka meraih Kemajuan, Kemandirian masyarakatnya.
“Memaknai perjalanan sejarah tentu dengan membuka kembali lembaran awal ketika sebuah pemerintahan dan, pembangunan dilaksanakan. Pemerintahan dan Pembangunan telah kita pahami ibarat dua sisi dari satu mata uang yang sama,” kata Samahuddin.
Artinya, lanjut Bupati berlatar belakang Kontraktor ini, bahwa tujuan utama dari sebuah pemerintahan adalah menyelenggarakan pembangunan, begitu juga pembangunan tidak pernah bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat.
“Pembangunan sebagaimana kita pahami adalah proses multidimensional yang menyentuh dan merangkum semua aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu proses dan dinamika pembangunan termasuk pembangunan daerah kita di Kabupaten Buton Tengah, haruslah dikawal dengan landasan yang baik dan pendekatan yang integrasi dengan bingkai visi dan misi yang jelas,” kata La Ramo.
Setelah melakukan perenungan yang mendalam dipadukan dengan pengalaman nyata dan konsep analisis yang kuat, dan diselaraskan dengan konteks dan kondisi awal Kabupaten Buton Tengah, maka tersusunlah sebuah visi misi pembangunan dan pemerintahan SAMATAU yakni “Mewujudkan Kabupaten BUTON TENGAH yang BERKAH (Bersih, Sejahtera, Produktif, Agamis, dan Harmonis).
“Visi inilah yang menjadi titik capaian dan titik tuju dari seluruh rangkaian proses pembangunan sejak kami memulai pemerintahan ini tiga tahun yang lalu,” ujarnyam
“Merangkai gagasan, menterjemahkannya menjadi kinerja, membangun irama kebersamaan, melakukan adaptasi dan revitalisasi birokrasi serta meramu strategi mengatasi kapasitas fiskal yang defisit adalah sekelumit tantangan pada saat awal kami memulai pemerintahan,” ucapnya.
Menyadari kondisi awal tersebut dan setelah Samahuddin melakukan kajian yang mendalam dengan analisis, maka sampai pada satu harapan bahwa Buton Tengah harus bangkit dan segera melakukan akselerasi dengan memaksimalkan potensi dan keunggulan yang dimiliki lalu mendesain ulang konsep, paradigma, strategi dan pendekatan pembangunan agar dapat melakukan lompatan dan terobosan dengan pergerakan yang tinggi demi mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
“Perlu juga kami sampaikan bahwa dalam tiga tahun perjalanan pemerintahan dan pembangunan, Buton Tengah telah banyak mengalami kemajuan walau memang kita juga akui masih banyak kondisi dan permasalahan yang muncul yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap dinamika kehidupan masyarakat kita. Memperhatikan berbagai peluang dan tantangan serta kondisi internal maupun eksternal yang ada, tentu menuntut sistem pengelolaan pemerintahan dan pembangunan yang responsif, inovatif dan berkelanjutan dalam upaya memaksimalkan berbagai potensi dan keunggulan daerah,” jelasnya.
“Kita sadar sesungguhnya Kabupaten Buton Tengah sangat potensial bila dibandingkan dengan kabupaten lain karena memiliki keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif. Keunggulan tersebut meliputi kekayaan sumber daya alam, letak geografis yang sangat strategis maupun modal sosial yang pengaruhnya sangat dominan bagi pembangunan daerah,” jelasnya lagi. (Dzabur Al-Butuni)
