Republiknews.co.id

Infrastruktur Tenggarong Dikebut, Warga Dukung tapi Soroti Penataan Lalu Lintas

Camat Tenggarong, Kukar, Sukono. [Foto.Redaksi/Republiknews.co.id]

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Proyek pembangunan infrastruktur di Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), kini telah memasuki bulan keempat pengerjaan. Sejumlah titik strategis tengah dikerjakan secara intensif, mulai dari pelebaran jalan, pembangunan drainase, jembatan baru, hingga penataan bantaran sungai. Warga mendukung penuh proyek ini, namun berharap penataan lalu lintas dapat diperkuat demi keselamatan pengguna jalan.

Camat Tenggarong, Sukono, menjelaskan bahwa proyek infrastruktur ini telah direncanakan sejak 2024 dan mulai direalisasikan secara bertahap sepanjang 2025. Ia menegaskan, ruang kerja yang luas diperlukan untuk mobilisasi alat berat seperti ekskavator yang digunakan dalam proyek jalan dan drainase.

“Pembangunan ini memerlukan ruang cukup besar untuk alat ekskavator dan sebagainya dalam membantu pengerjaan jalan maupun drainase,” kata Sukono, Minggu (13/07/2025).

Beberapa proyek utama yang sedang berjalan antara lain pembangunan jembatan baru di dekat jembatan besi, pelebaran Jalan Ahmad Yani, pembangunan drainase di kawasan rawan banjir, serta penataan kawasan bantaran Sungai Tenggarong. Seiring pengerjaan yang melibatkan badan jalan, sejumlah titik kini menerapkan sistem buka tutup arus lalu lintas.

Sukono mengimbau agar masyarakat tetap waspada saat melintasi area proyek. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan sosialisasi sejak awal tahun bersama Dinas PU, para ketua RT, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan tokoh masyarakat.

“Semua pihak sudah diajak berembuk dan sepakat bahwa pelebaran jalan adalah kebutuhan mendesak mengingat tingginya volume kendaraan,” ujarnya.

Meski demikian, sejumlah warga menyampaikan harapan agar penataan lalu lintas diperkuat. Syaifudin, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa aktivitas proyek kerap membuat arus lalu lintas tersendat, terutama bagi pekerja yang melintas di jam sibuk.

“Akses jalan sempit dan sistem satu arah membuat perjalanan lebih lama. Kami harap ada petugas yang berjaga untuk membantu kelancaran arus kendaraan,” katanya.

Ia juga mengusulkan agar rambu tambahan dipasang di titik proyek untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan. Menurutnya, masih banyak pengendara yang menerobos meski ada peringatan, yang berisiko menimbulkan kecelakaan.

“Kalau perlu, tempatkan petugas jaga agar lebih aman dan tertib,” tambahnya.

Kendati menemui tantangan di lapangan, warga tetap optimistis terhadap dampak jangka panjang pembangunan ini. Mereka menilai proyek tersebut akan membawa manfaat besar bagi mobilitas dan ekonomi masyarakat.

“Kami berharap proyek ini cepat selesai dan hasilnya bisa dirasakan semua warga, baik di pusat kota maupun di pinggiran. Pembangunan ini menyentuh langsung kepentingan masyarakat,” pungkas Syaifudin.

Exit mobile version