REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Seorang perempuan duduk tenang di kursi metal berlapis kulit hitam. Di antara hiruk pikuk penumpang di Gate 6, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, tidak mempengaruhi konsentrasinya memainkan ponsel pintarnya.
Jarinya aktif menari di atas layar, wajahnya memantulkan cahaya dari video yang sedang dirender. Tak menunggu lama, sebuah senyum kecil terlihat di wajahnya. Dirinya berhasil menyelesaikan unggahan kotennya dengan mudah, tanpa tersendat oleh jaringan yang lambat.
“Saat ini hidupku tergantung pada kualitas jaringan, karena semua hal yang mendukung pekerjaanku itu perlu dukungan kecepatan jaringan lewat sinyal yang stabil,” ungkap Sutriani, di temui di sela-sela menunggu keberangkatan, di Bandara Sultan Hasanuddin, kemarin.
Kesehariannya selain sebagai penulis di sebuah media online di Makassar, Sute, sapaan akrab Sutriani juga aktif sebagai konten kreator yang mulai banjir tawaran endorsmen. Sehingga peran ponsel dengan kebutuhan jaringan cepat menjadi pusat semesta kecil yang ia bangun setiap hari.
Sebagai seorang konten kreator atau Key Opinion Leader (KOL), ia mengakui perlu memiliki kecepatan ide untuk membuat sebuah karya yang dapat menjadi informasi bagi masyarakat luas. Kecepatan ide ini pun harus seimbang dengan kekuatan jaringan internet.
Apalagi, di tempat-tempat umum seperti bandara, konektivitas internet biasanya tidak mendukung para pekerja dunia digital.
“Ruang bandara-kan tempat singgah, jadi memang membosankan. Tapi saya justru nikmati momen tunggu keberangkatan dengan edit video, lihat media sosial atau berbalas chat, makanya butuh jaringan lancar,” katanya.
Kebutuhan jaringan yang lancar ini pun berhasil dinikmati Suthe, sapaan akrab Sutriani setelah menjadi pelanggan IM3. Salah satu brand kuota internet milik Indosat Ooredoo Hutchison.
“Awalnya saya pakai brand sebelah, hanya saja di beberapa moment saya dibuat stres karena jaringan tiba-tiba lambat. Sementara saya harus unggah video. Saya dengar dari beberapa pengalaman teman kalau IM3 jaringannya selalu bagus, saya coba dan ternyata benar,” kisahnya.
Sejak dari situ, Sute pun mulai menjadi pelanggan setia IM3 hingga saat ini. Bahkan dengan jaringan kuat yang didapatkan dari IM3 kini ia meningkatkan ketegorinya menuju IM3 Platinum dengan kuota paket internet 1 tahun.
“Awalnya itu saya pakai kuota yang 67 GB seharga Rp100 ribu sebulan, tapi karena dapat promo Platinum IM3 saat HUT Indosat kemarin saya upgrade. Tapi memang sangat membantu karena kuotanya banyak, harganya murah, dan jaringannya lancar,” jelasnya.
Selain mendukung seluruh aktivitasnya sebagai penulis berita dan konten kreator, kualitas jaringan yang lancar ini juga sangat memudahkannya untuk berkomunikasi dengan keluarga di daerah. Termasuk kebutuhan life style-nya, seperti nonton streaming, beli token listrik dan belanja online, hingga kebutuhan-kebutuhan digital lainnya.
“Belum lagi meski saya di kampung jaringan IM3 selalu stabil, jadi tidak menganggu kerja-kerja saya membuat video, kirim berita atau pun nonton online,” katanya.
Di era perkembangan teknologi digital sekarang ini, akses konektivitas yang stabil membuat proses produksi hingga distribusi konten berjalan lebih lancar, sekaligus membuka peluang baru bagi pelaku industri kreatif.
EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia dalam beberapa pernyataan resminya mengungkapkan, hingga kuartal ketiga 2025, Indosat mengoperasikan lebih dari 208.000 Base Transceiver Station (BTS) 4G atau tumbuh 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Termasuk mempercepat pembangunan BTS 5G yang kini telah mencapai 1.404 titik. Bahkan di Desember nanti kami berharap jaringan 5G ini mulai di operasikan di Makassar, dan menjadi kota yang pertama beroperasinya jaringan 5G dari Indosat,” ungkapnya.
Menurutnya, perluasan jaringan ini menjadi tulang punggung Indosat dalam menghadirkan konektivitas digital yang lebih cepat, andal, dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sementara, di wilayah Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa) turut mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal ketiga 2025.
Pertumbuhan revenue meningkat 8,1 persen secara quarter on quarter (QoQ), dengan peningkatan Average Revenue Per User (ARPU) 2,5 persen QoQ. Dari sisi trafik data, Kalisumapa mencatatkan pertumbuhan 5,8 persen QoQ yang artinya menunjukkan peningkatan kebutuhan digital masyarakat yang terus berkembang.
Pada jumlah BTS 4G meningkat 14,6 persen yoy, mencerminkan komitmen dalam menghadirkan konektivitas untuk layanan digital di Indonesia Timur.
“Melalui eksekusi yang disiplin, inovasi yang berfokus pada pelanggan, serta strategi yang terarah, Indosat terus berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan berkelanjutan,” terangnya.
Tingkatkan Pengalaman Digital yang Lebih Personal
Dalam mendukung pengalaman digital pelanggan setianya, Indosat secara konsisten mendorong berbagai inovasi. Salah satunya dengan meluncurkan fitur pencarian terbaru dengan memanfaatkan teknologi Semantic Search berbasis AI dalam aplikasi myIM3 (IM3) dan bima+ (Tri).
Bekerja sama dengan Google Cloud, teknologi ini memungkinkan pelanggan melakukan pencarian secara lebih relevan, personal, dan efisien, sehingga memudahkan mereka menemukan produk dan layanan yang sesuai kebutuhan. Inisiatif ini menandai langkah baru dalam menghadirkan pengalaman digital yang lebih cerdas dan intuitif bagi pelanggan.
Kemampuan fitur ini pun turut didukung oleh platform Vertex AI Google Cloud, yang memungkinkan sistem memahami perilaku dan preferensi pelanggan secara mendalam. Dengan demikian, pencarian layanan seperti paket data, fitur gaya hidup, hingga program loyalti seperti IMPoin dan BonsTri dapat disesuaikan secara dinamis dengan kebutuhan masing-masing pengguna.
“Dengan dukungan Google Cloud, kami menghadirkan sistem pencarian yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memberikan nilai tambah nyata, baik dari sisi kenyamanan pengguna maupun peningkatan nilai bisnis,” terang Director & Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Bilal Kazmi.
Kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam menghadirkan pengalaman digital yang lebih pintar, personal, dan relevan bagi pelanggan Indosat.
“Ini sudah menjadi komitmen kami bahwa teknologi harus mempermudah hidup, mendekatkan layanan, dan menjadi sarana untuk memberdayakan Indonesia dalam menghadapi era digital,” tegasnya.
Sementara, Country Director, Indonesia, Google Cloud, Fanly Tanto mengatakan bahwa sebagai pelopor dalam program Indonesia BerdAIa dari Google Cloud, Indosat berada di garis depan dalam menghadirkan inovasi berbasis AI guna memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Teknologi Vertex AI Search dirancang untuk memahami pertanyaan dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris, termasuk makna semantik di balik pertanyaan serta variasi ejaannya.
“Hal ini akan membantu memberikan rekomendasi layanan digital yang lebih relevan, sesuai dengan beragam gaya hidup jutaan pengguna myIM3 dan bima+,” ujarnya.
Implementasi teknologi ini menunjukkan bagaimana kombinasi antara platform Google Cloud dan mesin pencari Google dapat terintegrasi dengan model AI perusahaan sehingga mampu menciptakan pengalaman digital yang lebih cerdas dan personal bagi pelanggan.
