Republiknews.co.id

Januari 2019, NA akan Teken MoU Bersama Jepang Terkait Pengembangan Nelayan Sulsel

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah memberikan sambutan pada pengarahan Menpan-RB di Gedung CCC, Makassar, Jum'at (21/12/2018).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah menyampaikan hasil lawatannya ke Jepang dari tanggal 12-17 Desember 2018 lalu. Kunjungan ini dalam rangka menjajaki potensi kerja sama antara dua daerah pada berbagai bidang.

“Kemarin kita ke Jepang melihat akuakultur, pengembangan budi daya tuna. Kalau selama ini orang pergi pancing, sekarang kita budi daya. Bayangkan satu keramba, saat itu Kadis Perikanan dan Kelautan juga lihat isinya, ada 1.500 tuna dengan berat 100 Kg satu ekor. Nilai jual Rp 27 miliar,” kata Nurdin Abdullah usai menghadiri acara pengarahan MenpanRB di Gedung Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Jum’at (21/12/2018).

Hanya saja memang masa pemeliharannya panjang, karena musim dingin, di sana pemeliharaannya hingga tiga tahun. Kalau Indonesia, mungkin cuma 1,5 tahun.

NA mengunjungi pabrik pengolahan ikan terintegrasi Uwajima Project. Rombongan ini juga mengunjungi pabrik pengolahan garam di Hakata Salt, di Kota Imabari, 70 Km dari Matsuyama yang merupakan Ibukota Prepekture (Provinsi) Ehime.

“Waktu ke Jepang itu, mereka produksi garam padahal bukan produsen garam, itu dia (bahan) dari Brasil dari mana-mana daerah lain garamnya. Makanya, di (kabupaten) Jeneponto hadirkan, coba kita buat pabrik garam di Jeneponto. Petani garam kita tidak lagi pusing untuk hasil garamnya,” ujarnya.

Lanjutnya, untuk penjajakan lanjutan dari kunjungan ini. NA menyampaikan pada tanggal 14 Januari tahun 2019, dipimpin oleh Gubernur Ehime akan ke Indonesia. Tanggal 15 berada di Makassar.

“Kita teken MoU termasuk akuakultur. Pengusahanya ada 13 pengusaha besar, termasuk perbankannya hadir untuk back-up ini. Untuk akuakultur, tetapi lebih ke pengembangan kapasitas para nelayan kita. Jadi transfer teknologi dan knowledge,” paparnya.

Selain itu di negeri sakura itu, NA dan rombongan berkunjung ke Pabrik Mobil Toyota Ehime, perkebunan, peternakan dan juga tempat pengolahan sampah, dimana sampah diolah menjadi energi.

“Insenerator ini akan menjadi contoh, kita Makassar dulu, jadi waste to energi, dari sampah menjadi energi, menjadi gas,” sebutnya. (rls)

Exit mobile version