REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sabtu, 10 Desember 2022 cuaca malam Kota Makassar cukup hangat dari biasanya. Waktu itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) V Makassar meramalkan tidak ada hujan di wilayah Kota Makassar, dan sekitarnya.
Lelaki muda berkemeja lengan panjang berwarna merah marun berdiri dihadapan alat pembuat kopi jenis Feratti Ferro. Tangannya dengan piawai memfungsikan alat pembuat kopi modern tersebut untuk menghasilkan segelas kopi pesanan pelanggan.
Di meja bartender terdapat empat mesin, tiga di antaranya alat pembuat kopi seperti Feratti Ferro berwarna merah dan putih untuk membuat kopi, dan Grinder Kopi Kova N600 untuk menggiling kopi. Terdapat juga mesin press Willman yang digunakan untuk mempress gelas kopi.
Setelah mengantarkan kopi pesanan pelanggan jenis kopi susu aren yang memang merupakan pilihan kopi favorit pelanggan, Muhammad Fauzan Ramli yang merupakan pemilik coffeeshop kembali duduk di meja kasir. Ia kemudian mengutak-atik smartphone miliknya. Sejak merintis usaha coffeshopnya dengan brand Potlotcoffee, dirinya juga melakukan penjualan lewat online.
Melalui Instagram, WhatsApp, hingga Facebook dengan akun @Potlotcoffee, ia secara rutin mempromosikan aneka minuman yang dijual. Baik ragam aneka kopi, maupun non kopi.
Pria berusaha 28 tahun ini mengaku, jangkauan jaringan yang cepat sangat memudahkan usahanya yang baru dirintis sejak tahun lalu. Apalagi awalnya usaha yang dikelola memang masih dipasarkan dalam bentuk online sebelum akhirnya membuka outlet khusus di Jalan Pongtiku, Lorong 4, Kelurahan Malimongan Baru, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar yang merupakan akronim dari Potlotcoffee (Pongtiku Lorong Empat Coffee).
Fauzan dalam menjalankan usahanya sangat membutuhkan jaringan yang optimal, cepat dan lancar. Melalui paket data Tri, salah satu brand Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) pengalaman berselancar di dunia digital pun sangat dirasakannya.
“Saya memang masih promosi-promosi lewat media sosial. Paling sering itu lewat WhatsApp, dan Instagram, makanya jaringan ku itu tidak boleh lalod, karena akan berpengaruh,” katanya saat ditemui di Potlotcoffee, malam itu.
Bahkan ia mengaku menggunakan brand Tri ini sejak pria penyuka olahraga bulutangkis ini duduk di bangku SMP atau 2006 lalu.
“Saya memang sudah lama jadi pemakai Tri, bahkan sebelum jadi bagian dari Indosat. Jaringannya sangat cepat, bahkan kalau saya pakai hingga keluar Makassar itu jaringannya tidak pernah hilang,” katanya saat ditemui.
Selain jaringan andal yang diakses Fauzan dengan sangat mudah di beberapa tempat. Harga dari paket data yang ditawarkan Tri cukup untuk keuangannya saat duduk di bangku SMP saat itu, bahkan hingga kini harga paket data Tri sangat terjangkau pada seluruh segmen.
“Baguski, murah juga harganya. Dulu juga saya sempat dapat promo sip zone 25 GB itu hanya Rp25 ribu, cuman karena handphone ku hilang makanya tidak bisa ma akses,” katanya lagi.
Sebelum memulai bisnis coffeeshopnya ini, Fauzan memang menekuni banyak usaha dengan sistem online atau memasarkan produk jualannya lewat status WA, Facebook hingga Instagram. Sehingga kekuatan jaringan menjadi kebutuhan utama yang diperlukan.
Beberapa usaha yang pernah dirintis pria kelahiran 23 Oktober 1994 ini antara lain, parfum, ayam palekko, dan brulle boomb. Hanya saja sejak memulai bisnis coffeeshopnya ini, ia pun meninggalkan usaha tersebut dan hanya fokus mengembangkan Potlotcoffee.
“Selama pake ka Tri tidak pernah ka rasa terganggu jaringannya. Posting-posting barang jualanku lancar, Allhamdullillah. Pernah dulu coba ka ganti ke brand lain, cuman biasa ngadat, jadi kembali ka lagi ke Tri sampai mi sekarang,” terangnya.
Alumni program sarjana, Universitas Muslim Indonesia ini mengatakan, jaringan yang andal sangat membantu dirinya sebagai pelaku usaha yang memanfaatkan perkembangan digital untuk promosi produk jualan. Lewat pemasaran online ia mampu menjual puluhan gelas sehari, baik dari aneka kopi maupun non kopi.
“Paling banyak itu pemesanan via Instagram dan WhatsApp. Beberapa juga kami menerima orderan dari Gojek, karena memang Potlotcoffee ini sudah ada di Gojek melalui fitur GoFood,” terangnya.
Dalam sebulan pendapatan yang diterimanya pun hingga jutaan rupiah. Untuk varian minuman yang jadi best seller atau banyak peminat yakni Es Kopi Aren Potlot, dan Kopi Susu Potlot pada jenis kopi, sementara untuk non kopi yaitu Aneka Yakult dan Soda Gembira.
“Kami ada 13 menu varian minuman dengan harga mulai Rp6 ribu hingga Rp20 ribu,” terang Fauzan.
Fauzan pun berharap, jaringan telekomunikasi yang dimiliki IOH melalui brand Tri maupun Indosat dapat terus optimal dan lancar. Ia juga berharap, paket-paket data yang disiapkan IOH dapat terus terjangkau, sebab sangat membantu pelaku-pelaku usaha yang baru merintis dalam mempromosikan produk jualannya.
- Pelaku UMKM di Daerah Terbantu Jaringan Optimal
Di era perkembangan teknologi digital saat ini, kian menjamur pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan akses internet sebagai ajang promosi usaha atau E-commerce. Usaha mereka pun beragam, mulai dari kuliner, minuman kekinian, fashion, gadget, dan lainnya.
Menjamurnya usaha E-commerce tentunya harus didukung dengan kebutuhan jaringan telekomunikasi yang lancar dan berkualitas. Apalagi, bagi para pelaku usaha yang berlokasi di daerah, yang masih terkendala akses jaringan internet.
Hal ini dirasakan, Chindar Dewi sebagai seorang pelaku usaha online yang berdomisili di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Sejak menekuni bisnis peralatan rumah tangga hingga fashion, ia memanfaatkan jaringan pada paket data Tri dan IM3 sekitar dua tahunan. Awalnya, dirinya hanya coba-coba mengganti ke brand Indosat, tetapi selama menggunakannya dirinya mengaku tidak pernah mengeluhkan jaringan yang lambat. Belum lagi harga paketnya dinilai cukup terjangkau, apalagi banyak bonus data yang didapatkan.
“Saya pake IM3 awalnya, baru ganti lagi ke Tri karena banyak teman pake dan bilang bagus. Pas saya coba ternyata jaringannya bagus, apalagi kalau saya berada di sekolah yang berada di dataran tinggi. Itu jaringannya tidak hilang, jadi tetap bisa promosi jualan,” katanya.
Sebagai pelaku usaha online, tentunya jaringan bagus adalah penentu usahanya laris manis. Sebab, jika tidak bisa saja pelanggan yang akan bertransaksi akan terkendala.
“Kalau jaringan bagus pasti transaksi dengan pelanggan juga bagus. Karena kalau ngadat jaringan bisa jadi ada mau pesan, tapi masuk pesanannya mereka. Makanya perlu sekali memang kita sebagai pelaku usaha online pake data itu yang lancar jaringannya,” tegas ibu tiga anak ini.
Apalagi, biasanya produk yang dibeli pelanggan itu diantarkan langsung sehingga jika tidak didukung oleh jaringan yang bagus tentunya akan terganggu proses pengantarannya.
“Biasanya kan orang beli ke saya itu saya antarkan langsung ke rumahnya. Pernah itu hari sebelum ka pake Tri, hilang jaringan ku, jadi susah ka berkomunikasi sama pelanggan ku. Tapi sejak pakai ka Tri tidak pernah ja rasakan susah jaringan disini,” katanya.
Beragam produk yang dijualnya pun mulai dari pakaian dewasa, pakaian anak, tas, produk-produk rumah tangga seperti panci, piring, kompor gas, hingga lainnya.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan hingga Maret 2022 mencatat sebanyak 1,2 juta pelaku UMKM yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Dari total yang ada sekitar 10 persen sudah memanfaatkan teknologi digital atau kurang lebih 120 ribu lebih pelaku UMKM.
- Perkuat Jaringan di Daerah Terluar, Upaya Dukung Pelaku UMKM
SVP Head of Region Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison Prio Sasongko mengatakan, secara bertahap pihaknya terus berkomitmen dalam memperkuat infrastruktur jaringan dengan membangun site baru di daerah-daerah terluar. Hingga 2025 mendatang, IOH menargetkan akan membangun sekitar 11.600 site baru, dari jumlah tersebut sekitar 7.600 adalah untuk ruler.
“Upaya ini sebagai komitmen kalau kami benar-benar akan membangun di daerah-daerah terluar. Diharapkan disitu bisa bisa membangun UMKM yang ada di pedesaan, kecamatan dan lainnya,” katanya.
Upaya yang dilakukan untuk memberikan pengalaman digital yang baik, mulai dari perkotaan, pedesaan hingga lainnya.
Selain itu yang dilakukan IOH dalam mendukung pelaku UMKM mendapatkan jaringan yang andal, pihaknya melakukan divisi yang bergerak pada isu tersebut telah membangun kolaborasi untuk fokus pada peningkatan UMKM.
Belum lama ini atau pada Oktober 2022 lalu, IOH melalui Indosat Business, meluncurkan platform digital Indosat Digital Ecosystem (IDE) yang ditujukan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). IDE memberikan akses komunitas dan solusi kelas enterprise untuk mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan tujuan IOH yang lebih besar yaitu menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa, salah satunya bagi pelaku UMKM agar #BeraniJadiBesar lewat berbagai fitur yang ditawarkan IDE.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Bayu Hanantasena mengatakan, platform IDE dari Indosat Business dapat mengakselerasi bisnis dan mendorong digitalisasi UMKM. Hal ini juga seperti yang digaungkan pemerintah lewat Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia.
“Hal ini dikarenakan IDE menawarkan platform digital terintegrasi untuk mengakses teknologi yang dibuat khusus untuk UMKM dan memungkinkan menjalankan bisnis mereka dengan lebih baik melalui hyperlocal-insight, literasi digital, dan pasar untuk mengakses produk teknologi,” katanya.
Platform IDE menyediakan tiga fitur yang ditawarkan yaitu IDE Advisory, IDE Akademi, serta IDE Marketspace. Lewat IDE Advisory, pengguna bisa mendapat insight global untuk mengembangkan bisnis mereka.
Lebih lanjut, IDE juga menyediakan video dan pelatihan yang memudahkan akses pembelajaran dan digitalisasi bagi pelaku UMKM melalui fitur IDE Akademi. Sementara untuk memperluas jejaring bisnis, relasi, dan promosi, IDE menyediakan fitur Marketspace sebagai ruang komunitas pelaku UMKM.
IDE menawarkan solusi yang berakar dari tantangan yang dialami pelaku UMKM. Tiga fitur yang ditawarkan bisa membantu UMKM mengoptimalkan promosi kepada target yang akan disasar berdasarkan data, lebih sistematis dalam mengelola keuangan, dan bisa memberi tempat agar bisa saling menjalin relasi.
“IOH akan terus mengembangkan platform IDE seiring dengan kebutuhan para pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, serta menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” tutup Bayu.
- IOH Bangun Kolaborasi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Digital
Komitmen Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) untuk memberikan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat dilakukan dengan berkolaborasi lewat multi sektor. Salah satunya dengan Telkom Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara keduanya pada puncak B20 Summit, 14 November 2022 lalu di Nusa Dua, Provinsi Bali.
Kondisi Indonesia yang dinilai tangguh memberikan peluang pertumbuhan ekonomi yang luar biasa termasuk dalam ekonomi digital dengan jumlah penduduknya yang mencapai 280 juta jiwa. Indonesia menjadi negara terbesar di Asia Tenggara dalam hal populasi dan Gross Merchandising Value (GMV) ekonomi digital.
Bahkan menurut beberapa penelitian, pada 2022, GMV ekonomi digital Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara dengan USD 77 miliar dan diproyeksikan menjadi USD 220-360 miliar pada 2030 mendatang.
Potensi ekonomi digital kedepannya dinilai dari sumbangsih pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia. Mulai dari perusahaan startup, investor, populasi digital, hingga perusahaan telekomunikasi yang menghadirkan pengalaman digital yang mengesankan kepada pelanggan mereka.
Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, mengatakan, Telkom sebagai lokomotif digitalisasi di Indonesia selalu ingin memperluas perannya untuk mempercepat adopsi teknologi nasional dan menggerakkan ekonomi digital Indonesia.
“Salah satunya melalui kolaborasi seperti yang saat ini kami lakukan dengan IOH. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan jangkauan, lebih jauh lagi mempercepat adopsi teknologi seperti 5G, Internet of Things, dan industrial metaverse yang akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan,” katanya.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, IOH lahir dengan tujuan yang lebih besar untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa.
“Kami terinspirasi oleh filosofi Indonesia yang kuat, gotong royong, yang mencakup keyakinan bahwa kolaborasi tim akan menghasilkan manfaat yang besar. Kolaborasi ini merupakan upaya kami untuk memberikan pengalaman digital yang luar biasa dan berkelas dunia kepada seluruh pelanggan sekaligus mempercepat transformasi digital Indonesia,” terangnya.
Lanjutnya, Telkom Indonesia dan IOH berupaya menciptakan inovasi untuk solusi digital, sekaligus menjajaki kemungkinan kemitraan dengan perusahaan teknologi global untuk memberdayakan UMKM, bahkan perusahaan besar untuk tumbuh lebih besar lagi.
Telkom Indonesia maupun IOH bertujuan untuk meningkatkan literasi digital bagi keberlangsungan bisnis digital di Indonesia. Bahkan keduanya berkomitmen untuk memberdayakan lebih banyak sumber daya manusia Indonesia dengan talenta digital untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui digitalisasi.